TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendatangi Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi No. 51, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Februari 2022. Kepala BNPT Boy Rafli Amar hadir langsung dalam pertemuan tersebut.
Berdasarkan undangan yang diterima Tempo, pertemuan tersebut dalam rangka memberikan informasi dan edukasi soal penanggulangan terorisme. Termasuk juga soal data pesantren yang terafiliasi dengan jaringan terorisme.
Boy datang sekitar pukul 13.00 WIB. Ia disambut oleh perwakilan dari pengurus MUI. Beberapa petinggi MUI juga hadir dalam pertemuan itu. Seperti Ketua MUI Cholil Nafis dan Sekjen MUI Amirsyah Tambunan. Hingga, pukul 15.26 WIB, pertemuan tertutup itu masih berlangsung.
Sebelumnya, Boy membeberkan data tentang 198 pondok pesantren yang diduga terafiliasi dengan jaringan terorisme dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Selasa 25 Januari 2022.
Direktur Pencegahan BNPT Brigadir Jenderal Ahmad Nurwakhid dalam keterangannya, mengatakan data tersebut merupakan bentuk peringatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Tentu hal ini perlu dijernihkan agar masyarakat tidak terbawa narasi yang selalu mem-framing berbagai kebijakan untuk meningkatkan deteksi dini dan kewaspadaan dalam pengertian yang negatif," kata Ahmad.
Data BNPT yang diungkap Boy Rafli Amar dalam RDP dengan DPR tersebut, kata Ahmad, juga bukan merupakan generalisasi BNPT terhadap semua pondok pesantren.
"Sangat tidak benar dan tidak beralasan adanya narasi tuduhan terhadap BNPT yang seolah-olah menggeneralisasi dan memberikan stigma negatif terhadap pondok pesantren yang ada di Indonesia, apalagi menuduh data tersebut sebagai bagian dari bentuk Islamofobia," ujarnya.
Baca juga: BNPT Sebut 198 Pesantren Terafiliasi Jaringan Teroris, JK: Kalau Ada Bukti Tindak