Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Kuliah Kerja Nyata, Jauh Hari Sebelum Muncul Istilah KKN Tematik

Reporter

image-gnews
Mahasiswa KKN Tematik. ung.ac.id
Mahasiswa KKN Tematik. ung.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Program KKN Tematik yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi merupakan serangkaian program Relawan Covid-19 Nasional (RECON) guna memaksimalkan peran mahasiswa dalam kondisi pandemi ini.

Program KKN Tematik merupakan kolaborasi antara Ditjen Dikti Kemdikbud bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rektor Perguruan Tinggi dan pemangku kepentingan terkait (hingga tingkat daerah).

PTM, KKN hingga KKN Tematik

Jauh sebelum istilah KKN ataupun KKN Tematik muncul, program ini disebut dengan PTM (Proyek Pengerahan Tenaga Mahasiswa). IPPI (Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia) bersama Perhimpunan-Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) dan Corps Mahasiswa (CM) yang menggagas hal tersebut.

Untuk angkatan pertama PTM dimulai dan berangkat pada 1951-1952 dengan tujuan ke daerah yang terdapat di luar Pulau Jawa. Adapun peserta dari PTM ini yaitu delapan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Para mahasiswa tersebut diletakkan di berbagai daerah seperti, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara.

Koesnadi Hardjasoemantri dalam Jurnal Sejarah Pemikiran, Rekonstruksi, Persepsi Perjuangan yang tak Kunjung Usai (2007), proyek PTM ini berlangsung selama 12 tahun dengan total 1359 mahasiswa yang terlibat di dalamnya. Jika pada 1951, atau sebelum proyek PTM ini dimulai, terdapat 25 SLTA (Sekolah Lanjut Tingkat Atas)—setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA)—di luar Pulau Jawa. Dengan adanya program ini jumlah SLTA tersebut bertambah menjadi 136 SLTA. Dengan bertambahnya SLTA, diperolehnya lulusan SLTA yang masuk ke perguruan tinggi di Indonesia.

Melihat hasil yang signifikan, terutama dalam pembangunan pendidikan di Indonesia, PTM akhirnya resmi dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan tinggi dan dikenal dengan istilah Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Dalam KKN, para pelajar atau mahasiswa juga diwajibkan untuk melakukan penelitian sebagai bentuk darma dari perguruan tinggi itu sendiri.

Embrio gagasan KKN mulai digemborkan pada 1971 berdasarkan landasan Kebijaksanaan Pokok Pembangunan Pendidikan yang digemborkan oleh Direktur Jenderal Perguruan Tinggi pada 1967. Adapun isi landasan kebijaksanaan tersebut ialah, reorganisasi struktur dan pengolahan, pengembangan kurikulum, pengembangan ketenagaan, pengembangan materil, serta pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Pada 1971, Direktorat Pendidikan Tinggi menetapkan tiga universitas sebagai perintis untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu, Universitas Andalas mewakili Indonesia bagian barat, Universitas Gadjah Mada (UGM) mewakili bagian tengah Indonesia, dan Universitas Hasanuddin mewakili Indonesia bagian timur.

Ketiga kampus yang menjadi perintis tersebut melakukan kegiatannya secara multidisipliner yang didasari atas partisipasi setiap mahasiswa dan sudut pandang geografis daerah.

Soeharto Minta Mahasiswa KKN 

Pada 1972, Presiden Soeharto mengungkapkan pentingnya mahasiswa untuk bekerja di bidang pembangunan masyarakat pedesaan sebagai bagian dari pendidikan, bahkan ia mewajibkan hal tersebut. Hal itu disampaikan dalam rapat dengan rektor universitas maupun setingkatnya pada Maret 1972.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, para rektor juga meninjau kembali laporan dari ketiga proyek para perintis program KKN dan makalah yang dipersiapkan atas permintaan Direktur Pendidikan Tinggi, para rektor sepakat melakukan kegiatan ini yang dilakukan oleh berbagai universitas sebagai langkah program nasional.

Adapun yang bergabung di dalam proyek ini terdiri dari 13 universitas yang tersebar di 13 provinsi di Indonesia kala itu. Mulai dari Unsyiah di Aceh, Undip di Jawa Tengah, hingga Unpatti di Ambon.

Untuk menarik perhatian dunia pendidikan, Direktur Perguruan Tinggi bekerja sama dengan rektor UGM untuk melakukan seminar internasional di Yoyakarta dengan tema Study Service Activities in Indonesia. Acara tersebut dihelat pada 20-24 November 1972.

Dalam Peran Pemuda Pelajar Indonesia dalam Perjuangan Bangsa, tulisan Koesnadi dalam jurnal tersebut menjelaskan, di dalam seminar ini pula Direktur Pendidikan Tinggi menyarankan untuk menggunakan isitlah KKN atau Kuliah Kerja Nyata.

Adapun filosifi dari istilah Kuliah Kerja Nyata atau KKN yaitu, “Kuliah Kerja” yang menjadi implementasi dalam praktik di lapangan dan gabungan dari disiplin ilmu. Sedangkan istilah “Kerja Nyata” yang menjadi landasan kegiatan praktis untuk kepentingan masyarakat.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Mengenal Lebih Jauh Tentang Program KKN Tematik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

16 jam lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

18 jam lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

1 hari lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

1 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

1 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?


Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

1 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

3 hari lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.