Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks Direktur WHO Sebut 5 Pertimbangan Evaluasi PTM 100 Persen

image-gnews
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di SMP 26 Depok, Jawa Barat, Senin, 24 Januari 2022. Pemerintah Kota Depok mulai menggelar PTM secara penuh atau 100 persen mulai hari ini. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di SMP 26 Depok, Jawa Barat, Senin, 24 Januari 2022. Pemerintah Kota Depok mulai menggelar PTM secara penuh atau 100 persen mulai hari ini. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020, Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan hal yang menjadi pertimbangan kebijakan pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah. Karena kasus Covid-19 beberapa hari ini kembali meningkat dan sudah mencapai ribuan kasus per hari.

“Setidaknya ada lima hal yang dapat menjadi pertimbangan tentang kebijakan PTM di hari-hari sekarang ini,” ujar Tajndra pada Selasa, 25 Januari 2022. Berikut lima pertimbangannya.

1. Surat dari lima organisasi profesi dokter

Pada 13 Januari 2022, lima Organisasi Profesi Dokter Spesialis (Anak, Paru, Penyakit Dalam, Jantung dan Anastesi) membuat surat keempat sehubungan dengan evaluasi proses PTM. Di dalamnya, kata Tjandra, disebutkan bahwa anak dan keluarga sebaiknya tetap diperbolehkan memilih untuk PTM atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Anak dengan komorbid memeriksakan diri dulu, kelengkapan imunisasi untuk dapat ikut PTM, serta mekanisme kontrol dan buka tutup sekolah,” kata Tjandra.

2. Kasus Covid-19 terus meningkat

Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan bahwa kasus Covid-19 belakangan ini terus meningkat. Bahkan, kata dia, bukan hanya jumlah absolutnya yang sudah sekitar 3.000-an sehari, tapi juga ada kecenderungan peningkatan angka kepositifan, serta perlu pula menilai perkembangan angka reproduksi (reproductive number).

“Semuanya menunjukkan potensi penularan di masyarakat, apalagi angka transmisi lokal varian Omicron juga terus meningkat,” tutur Tjandra.

3. Long Covid-19 dan komplikasi penyakit

Sebagaimana juga disebut dalam surat lima organisasi profesi dokter, anak bisa saja mengalami komplikasi berat yaitu multisystem inflammatory in children associated with Covid-19 (MIS-C). “Dan bukan tidak mungkin juga ada komplikasi Long Covid,” katanya lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendapat para pakar dari beberapa negara, Tjandra melanjutkan, seperti dari South Dakota Amerika Serikat, juga mulai membicarakan kemungkinan Long Covid pada anak ini, walaupun memang tentu perlu penelitian lebih lanjut. “Tetapi kita tentu tidak ada yang ingin ada dampak seperti ini terjadi pada anak-anak kita,” kata dia.

4. Angka masuk rumah sakit

Penelitian di Afrika Selatan dengan data dari 56.164 Covid-19 yang masuk rumah sakit, menemukan bahwa angka masuk rumah sakit (admission rate) anak di bawah 4 tahun ternyata 49 persen lebih tinggi pada Omicron daripada Delta. Data lain dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika menyebutkan bahwa angka anak masuk rumah sakit meningkat di Amerika.

Rata-rata di negeri Abang Sam itu, 4,3 balita per 100.000 angka masuk rumah sakit pada minggu awal Januari, meningkat dari angka 2,6 per 100.000 daripada minggu sebelumnya. “Kalau dibandingkan dengan angka awal Desember maka ada peningkatan 48 persen, peningkatan tertinggi pada kelompok umur ini selama pandemi,” ujar Tjandra.

5. Omicron masuk ke daerah

Beberapa informasi menyebutkan bahwa ada daerah sebagai medan perang pertama dalam melawan Omicron di Indonesia. Di daerah itu, Tjandra yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Jakarta itu melanjutkan, disebutkan juga sudah ada beberapa kecamatan yang masuk zona merah.

“Jadi, setidaknya di zona merah dalam suatu medan perang, sebaiknya kalau upaya perlindungan kesehatan ditingkatkan, termasuk evaluasi pelaksanaan PTM. Setidaknya dimulai di daerah-daerah itu,” katanya.

Baca: Indonesia Catat Kasus Kematian dari Omicron, Ini 7 Rekomendasi Dokter Paru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

11 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

14 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

15 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

17 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

19 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

34 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

34 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

34 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

35 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

41 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.