Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penangkapan Teroris Makin Banyak, BNPT: Konsekuensi UU Terorisme Baru

image-gnews
Personel kepolisian bersenjata berjaga di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 1 April 2021. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pascaperistiwa aksi terorisme di Mabes Polri menginstruksikan seluruh jajarannya untuk melakukan peningkatan sistem pengamanan dan tetap memberikan pelayanan untuk masyarakat. ANTARA/Aprillio Akbar
Personel kepolisian bersenjata berjaga di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 1 April 2021. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pascaperistiwa aksi terorisme di Mabes Polri menginstruksikan seluruh jajarannya untuk melakukan peningkatan sistem pengamanan dan tetap memberikan pelayanan untuk masyarakat. ANTARA/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme  Boy Rafli Amar mengungkapkan alasan mendasar semakin banyaknya jumlah pelaku teror yang ditangkap polisi pada 2021. Menurut Boy banyaknya terduga teroris yang ditangkap karena keberadaan Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018.

Sebagai informasi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kemarin menyatakan jumlah pelaku teror yang berhasil ditangkap Polri pada 2021 sebanyak 370 orang. Catatan ini naik sebesar 138 orang dari yang berhasil ditangkap pada 2020 sebanyak 232 orang.

"Jadi angka 370 ini kok bisa naik berarti teroris tambah banyak. Persoalannya UU Terorisme yang baru, UU Nomor 5 Tahun 2018 itu menjangkau sangat ke hulu," kata Boy Rafli di Komisi III DPR, Jakarta, Selasa, 25 Januari 2022.

Dengan UU Terorisme, ujar Boy, setiap perbuatan awal tindakan terorisme, perencanaannya, orang-orang yang terafiliasi, bergabung dalam sebuah perkumpulan, meskipun awalnya tidak tahu, tapi karena yang bersangkutan ada di situ, dia bisa jadi tersangka.

"Jadi undang-undangnya ini agak beda lagi dengan Undang-undang 15 Tahun 2003. Jadi yang terbaru ini lebih menjangkau pada proses perencanaan, keikutsertaan walaupun bisa jadi masyarakat itu awalnya tidak mengetahui," tutur Boy.

Namun Boy meyakini UU tersebut tetap adil karena dalam proses hukumnya juga dibedakan, tergantung keterbuktiannya dalam aksi terorisme. Misalkan, dia mencontohkan, ada yang dihukum mati maupun penjara hingga 20 tahun, tapi ada juga yang hanya dipenjara 2 tahun atau 4 tahun. "Jadi keadilannya tetap dilihat dari keterlibatan dari pihak-pihak yang terkait. Jadi tidak semua sama rata hanya masalahnya delik tindak pidana terorismenya semakin luas," kata Boy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh sebab itu, proses penangkapan saat ini dikatakannta tidak hanya kepada si eksekutor saja tapi orang-orang yang tidak tahu, orang yang memfasilitasi, orang yang memberi uang, orang yang ikut membantu memindahkan bahan peledak maupun hang menyimpan bahan peledaknya.

"Padahal dia bukan bagian dari teroris bisa jadi kena. Ini adalah konsekuensi UU nya karena memang dianggap kejahatan terorisme ini sangat membahayakan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga harus dengan hukum yang tegas, keras, jadi jangan sampai orang menghalalkan terorisme untuk pencapaian tujuan," ucap dia.

Boy menilai naiknya jumlah orang yang ditangkap polisi terkait keterlibatannya di tindakan terorisme ini bukan sebagai bentuk naiknya jumlah pelaku teror. Apalagi dinilainya masih banyak pelaku teror yang belum tertangkap polisi saat ini.

"Jadi sebenarnya apabila semua lebih dimaksimalkan, bisa jadi angka 370 ini bisa menjadi angka 500 dalam satu tahun. Jadi ini dikarenakan begitu luasnya pengaruh virus radikalisme ini ke kalangan masyarakat sampai ke kalangan anak-anak muda," tutur Boy ihwal penangkapan teroris.

Baca Juga: Ini Target Penyerangan Terduga Teroris yang Dicokok di Blitar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

1 hari lalu

Polisi berjaga di luar Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.


Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas


Hijrah Mantan Teroris

9 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

10 hari lalu

Ilustrasi kelompok bersenjata. Shutterstock
TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM


Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

16 hari lalu

Warga menggelar salat jenazag pada korban tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, setelah mereka dibawa ke rumah sakit al-Najjar, di Rafah di Jalur Gaza selatan 24 Januari , 2024. Total warga sipil yang tewas di wilayah kantong Palestina itu mencapai 25.100 sejak perang dimulai 7 Oktober. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

Satu lagi kebohongan Israel terungkap, sebagian besar korban jiwa di Gaza yang mereka sebut 'teroris' diakui sebagai warga sipil.


BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

20 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.


BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

22 hari lalu

BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus berupaya mencerdaskan masyarakat untuk menyaring dan menyikapi konten bermuatan radikalisme di dunia maya.


Sikapi Terorisme di Rusia, Kepala BNPT: Terus Bangun Kesadaran Publik

23 hari lalu

Sikapi Terorisme di Rusia, Kepala BNPT: Terus Bangun Kesadaran Publik

BNPT berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dalam mendeteksi dini ancaman terorisme.


Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

24 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.


Korban Tewas Penembakan di Moskow Bertambah 80 Orang, Putin Sampaikan Belasungkawa

26 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Korban Tewas Penembakan di Moskow Bertambah 80 Orang, Putin Sampaikan Belasungkawa

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap seluruh korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall.