Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Catat Kasus Kematian dari Omicron, Ini 7 Rekomendasi Dokter Paru

Reporter

image-gnews
Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Erlina Burhan pada konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. Kredit: ANTARA/HO-BNPB
Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Erlina Burhan pada konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. Kredit: ANTARA/HO-BNPB
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) memberikan tujuh rekomendasi kepada pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi Covid-19 varian Omicron. Sebelumnya, pada akhir pekan kemarin Indonesia mencatatkan kasus pertama kematian akibat Covid-19 dari varian Omicron. 

Rekomendasi pertama adalah segera menjalani vaksinasi lengkap dua dosis. “Karena data menunjukkan sebagian besar orang terkonfirmasi Omicron yang sudah divaksin, ternyata tanpa gejala,” kata Ketua Pokja Infeksi PDPI Erlina Burhan dalam konferensi pers, Senin, 24 Januari 2022.

Rekomendasi kedua adalah masyarakat menerapkan protokol kesehatan karena varian Omicron mudah menular. Seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak berpergian jika tidak mendesak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilisasi. 

Ketiga, Erlina meminta masyarakat waspada dan mengetahui gejala Omicron. Gejala Omicron terbanyak adalah batuk kering, nyeri tenggorokan, kelelahan, hidung tersumbat atau pilek, demam, nyeri kepala. Gejala lainnya adalah mual, muntah, sesak napas, dan diare. 

“Meski terkesan ringan, data melaporkan perburukkan gejala terutama pada lansia, orang dengan komorbid, dan anak-anak. Apalagi kalau sudah lansia ada komorbid, perlu kewaspadaan khusus,” kata dia.

Keempat, jika mengalami gejala, masyarakat diminta memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat atau melakukan isolasi mandiri di rumah. Erlina menyarankan agar disiplin prokes, mengkonsumsi vitamin, memperbanyak istirahat, tidak menunda pemeriksaan diri ke fasilitas kesehatan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelima, setiap individu diharapkan mampu menjadi agen edukasi tentang Covid-19 terkait dengan varian Omicron, gejala dan keluhannya, cara pencegahan, dan tata cara isolasi mandiri.

Keenam, PDPI berharap pemerintah memaksimalkan aktivitas testing, tracing, dan treatment atau 3T. Pemerintah juga diminta mengejar target cakupan vaksinasi primer dan vaksin booster, serta memetakan dan mempersiapkan tempat-tempat isolasi terpusat untuk mengantisipasi kalau lonjakan kasus terus terjadi.

Ketujuh, masyarakat diharapkan tetap waspada namun tidak panik dengan adanya varian Omicron. 

Baca: Waktu yang Dibutuhkan Omicron untuk Memunculkan Gejala

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Anjuran Puasa Ramadan yang Aman buat Pemilik Komorbid

37 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Anjuran Puasa Ramadan yang Aman buat Pemilik Komorbid

Pemilik komorbid harus memperhatikan pola konsumsi obat sebelum dan sesudah makan besar saat puasa Ramadan.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

45 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Dorong Penggunaan AI untuk Diagnosis Tuberkulosis

58 hari lalu

Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan saat ditemui usai dikukuhkan sebagai Guru Besar di UI Salemba Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Dorong Penggunaan AI untuk Diagnosis Tuberkulosis

Indonesia sumbang 10 persen penyakit TB di dunia, Erlina Burhan tawarkan diagnosis TB gunakan AI dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

58 hari lalu

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Pengukuhan Erlina Burhan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Penjaga Gawang Saat Pandemi Covid-19

20 Februari 2024

Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan saat ditemui usai dikukuhkan sebagai Guru Besar di UI Salemba Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
Pengukuhan Erlina Burhan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Penjaga Gawang Saat Pandemi Covid-19

Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan 3 Guru Besar dari Fakultas Kedokteran, salah satunya Prof. Erlina Burhan. Ini profilnya.


Anies Baswedan dan Mahfud MD Hadiri Pengukuhan 3 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

19 Februari 2024

Anies Baswedan saat hadiri pengukuhan tiga guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Instagram
Anies Baswedan dan Mahfud MD Hadiri Pengukuhan 3 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anies Baswedan menghadiri pengukuhan tiga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Mahfud MD juga tampak hadir.


FKUI Uji Klinis Final Vaksin Baru untuk TBC Tahun Ini

18 Februari 2024

Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan saat ditemui usai dikukuhkan sebagai Guru Besar di UI Salemba Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
FKUI Uji Klinis Final Vaksin Baru untuk TBC Tahun Ini

Setiap satu jam ada 16 orang meninggal karena TBC di Indonesia saat ini. Vaksin baru diharap mampu memangkas banyak jumlah korban dan waktu pengobatan


Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.


Prof Erlina Burhan Soal Debat Capres Tema Kesehatan: Seriuslah Tangani TBC

4 Februari 2024

Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Erlina Burhan pada konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. Kredit: ANTARA/HO-BNPB
Prof Erlina Burhan Soal Debat Capres Tema Kesehatan: Seriuslah Tangani TBC

Debat capres salah satunya mengusung tema kesehatan. Dokter spesialis paru Prof Erlina Burhan mengharapkan pemerintah mendatang serius tangani TBC


Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Ilustrasi Covid-19.
Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO