TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons langkah Partai Bulan Bintang yang mengajak PPP dan PAN berkoalisi untuk Pemilu 2024.
Usaha untuk menciptakan koalisi tersebut telah dibangun petinggi PBB dengan melakukan pertemuan bersama petinggi PPP dan PAN pekan lalu. PBB berkeinginan menciptakan koalisi diantara partai berbasis Islam.
Terkait hal itu, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri mengatakan, partainya siap berkoalisi dengan partai berbasis nasionalis relijius. Koalisi dengan PBB nantinya pun menurut dia sangat dimungkinkan untuk Pemilu 2024 meski belum ada pertemuan.
"PKS siap berkoalisi dengan partai nasionalis relijius. Begitu juga dengan kandidat capresnya," kata dia saat dihubungi, Ahad, 23 Januari 2022.
Kemungkinan ini juga telah menjadi hasil Musyawarah Majelis Syura PKS pada 13 Januari lalu. Sejak itu, PKS, menurut Ahmad, telah melakukan pertemuan dengan banyak partai.
"Dengan Demokrat, PAN, Nasdem, Golkar, Gerindra dan PPP kita sudah silaturahim. Dengan PBB tentu lebih dimungkinkan karena sama sama punya landasan dan akar yang sama," tegas Ahmad.
Namun, di tengah kondisi masyarakat saat ini, yang menurutnya tengah terbelah menjadi dua kubu, PKS lebih ingin membangun koalisi yang bertujuan memperkuat kebangsaan. Targetnya untuk menghilangkan sekat perbedaan tajam di tengah masyarakat.
"Koalisi yang ingin dibangun PKS adalah koaliasi yang memperkuat kebangsaan. Musuh kita adalah perilaku korupsi, nepotisme dan kekuatan oligarki yang membeli demokrasi," ungkap dia.