Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal Usul Istilah Nusantara, Nama Calon Ibu Kota Negara

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Nama Nusantara mudah dan menggambarkan kenusantaraan bangsa Indonesia, menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Foto : Twitter
Nama Nusantara mudah dan menggambarkan kenusantaraan bangsa Indonesia, menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Foto : Twitter
Iklan

TEMPO.CO, JakartaNama Nusantara terpilih sebagai calon nama ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur. Hal itu telah disetujui langsung oleh Presiden Joko Widodo, Jumat, 14 Januari 2022. Salah satu alasan pemilihan nama Nusantara karena telah memiliki catatan sejarah panjang dan menjadi ikonik di dunia internasional. 

Dilansir dari jurnal berjudul Hubungan Internasional Kuno Indonesia, asal-usul istilah Nusantara pertama kali tercatat dalam literatur Jawa Pertengahan (abad ke-12 hingga ke-16). Nama itu digunakan untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dipakai Kerajaan Majapahit

Hal ini termuat dari naskah Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gadjah Mada saat ia diangkat menjadi Patih Amangkubumi Kerajaan Majapahit. Isi naskah yang diucapkan pada 1336 adalah sebagai berikut: 

“Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa.” 

Melansir dari jurnal Tinjauan Sejarah terhadap Penetapan Pulau-pulau di Indonesia, dalam Kitab Negarakertagama tercantum sebaran wilayah-wilayah Nusantara. Disebutkan, pada masa sekarang mencakup sebagian besar wilayah Indonesia saat ini ditambah wilayah Semenanjung Melayu. 

Secara morfologi, istilah ini adalah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuno, yaitu Nusa (pulau) dan Antara (lain atau seberang). Sekaligus menegaskan bahwa istilah Nusantara digunakan untuk menggambarkan pulau-pulau yang berada di luar pulau Jawa kala itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah keruntuhan Majapahit, istilah Nusantara sempat tenggelam alias tidak digunakan lagi. Hingga 1920-an, istilah ini dimunculkan kembali oleh Ki Hajar Dewantara. Ia menggunakannya dalam rangka sebagai nama alternatif dari negara merdeka setelah Hindia-Belanda selain “Indonesia” dan “Insulinde”. 

Ketika “Indonesia” akhirnya ditetapkan sebagai nama politis bangsa yang baru pada Kongres Pemuda II (1928), istilah Nusantara tidak serta-merta ditinggalkan. Di masa modern, justru digunakan sebagai padanan kata bagi “Indonesia”. Baik digunakan dalam ranah pengertian antropogeografi maupun politik. 

Namun, setelah itu juga terjadi pengertian tumpang tindih dengan istilah “Kepulauan Melayu”. Hal ini dilatarbelakangi saat negara Malaysia berdiri pada 1957. Dibalut politik konfrontasi oleh Soekarno, semangat kebersamaan di bawah istilah Nusantara tergantikan dengan semangat permusuhan. Ketika permusuhan berakhir, pengertian istilah Nusantara tetap bermakna semangat kebersamaan antarrumpun. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Ibu Kota Negara Bakal Dinamakan Nusantara

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DKI Jakarta Akan Jadi Daerah Khusus Jakarta, Begini Prosesnya Menggelinding

1 hari lalu

Ilustrasi Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Wikimedia
DKI Jakarta Akan Jadi Daerah Khusus Jakarta, Begini Prosesnya Menggelinding

Heru Budi mengatakan, RUU Daerah Khusus Jakarta ditargetkan selesai pada Desember mendatang. Belum masuk prolegnas tahun ini.


Kolaborasi 21 Kebudayaan Daerah Indonesia Sukses Meriahkan Opening Gebyar Nusantara 2023

3 hari lalu

Gebyar Nusantara IPB
Kolaborasi 21 Kebudayaan Daerah Indonesia Sukses Meriahkan Opening Gebyar Nusantara 2023

Acara ini adalah kesempatan luar biasa bagi para mahasiswa IPB University untuk lebih mengenal dan melestarikan kebudayaan Indonesia


Jakarta Bukan Ibu Kota Negara, DPRD DKI: Proyek Nasional MRT dan Lainnya Tak Terhentikan

5 hari lalu

Ilustrasi Balai Kota DKI Jakarta. TEMPO/Hilman Faturrahman
Jakarta Bukan Ibu Kota Negara, DPRD DKI: Proyek Nasional MRT dan Lainnya Tak Terhentikan

"Proyek-proyek nasional harus tetap berjalan di Jakarta meski pemindahan ibu kota negara ke Nusantara, Kalimantan Timur, mulai tahun depan."


Sederet Fakta Rencana DKI Jakarta Ganti Nama Jadi DKJ, Kapan Mulai?

6 hari lalu

Ilustrasi Balai Kota DKI Jakarta. TEMPO/Hilman Faturrahman
Sederet Fakta Rencana DKI Jakarta Ganti Nama Jadi DKJ, Kapan Mulai?

Pemerintah akan mengganti nama Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta menjadi DKJ


Ibu Kota Pindah ke IKN, Sri Mulyani: Jakarta Semula DKI, Diarahkan jadi DKJ

10 hari lalu

Sri Mulyani tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 22 Oktober 2019. ANTARA
Ibu Kota Pindah ke IKN, Sri Mulyani: Jakarta Semula DKI, Diarahkan jadi DKJ

Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemindahan Ibu Kota Negara berdasarkan UU IKN mengubah status Jakarta yang semula DKI menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).


Rusia Akan Dirikan Patung Soekarno di Moskow

11 hari lalu

Patung Soekarno di Kota Ende. BPMI Setpres/Laily Rachev
Rusia Akan Dirikan Patung Soekarno di Moskow

Rusia akan mendirikan patung presiden pertama Indonesia, Soekarno, di Moskow sebagai respon dari peresmian patung kosmonot Yuri Gagarin di Jakarta


Disbud DIY Temukan Wadah Air Diduga dari Era Majapahit di Situs Cagar Budaya Keputren

18 hari lalu

Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Tim Ekskavasi Situs Keputren Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret menemukan artefak fragmen gerabah di duga wadah air terbuka dengan motif hias dan ciri khas era Kerajaan Majapahit. (Dok.Dinas Kebudayaan DIY)
Disbud DIY Temukan Wadah Air Diduga dari Era Majapahit di Situs Cagar Budaya Keputren

Fragmen gerabah wadah air tanpa tutup berukir diduga peninggalan Majapahit pada abad ke-13


Ada SBY hingga Hitler, Ini 9 Pemimpin Negara yang Punya Hobi Melukis

32 hari lalu

SBY mengunggah foto dirinya dan lukisannya. Foto: Instagram Ani Yudhoyono.
Ada SBY hingga Hitler, Ini 9 Pemimpin Negara yang Punya Hobi Melukis

Beberapa pemimpin negara di dunia memiliki hobi dalam berkesenian, seperti melukis. Salah satu mantan presiden Indonesia yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga ahli dalam melukis yang juga menjadi hobinya.


Kementerian PUPR: Pemeriksaan Bangunan di IKN Juli 2024

33 hari lalu

Pekerja menyelesaikan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 22 Agustus 2023. Menurut data dari Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, proses konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap 1 sudah mencapai 38,1 persen dan seluruh kegiatannya masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule), dimana akan selesai pada 2024. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Kementerian PUPR: Pemeriksaan Bangunan di IKN Juli 2024

Kementerian PUPR, melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN), melakukan pemeriksaan bangunan di IKN Juli 2024.


5 Tempat Pengasingan Bung Karno yang Kini Jadi Tempat Wisata

39 hari lalu

Wisatawan mengunjungi situs bekas rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, 19 Oktober 2015. Rumah ini menyimpan barang-barang peninggalan Soekarno saat diasingkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1934-1938. TEMPO/Frannoto
5 Tempat Pengasingan Bung Karno yang Kini Jadi Tempat Wisata

Di tempat pengasingan itu, tidak mematikan semangat Bung Karno mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka.