TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan peningkatan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron, cepat atau lambat pasti akan terjadi.
"Kasus transmisi lokal sudah lebih tinggi dari kasus transmisi yang disebabkan oleh para pelaku perjalanan luar negeri. Kasus didominasi oleh wilayah Jawa dan Bali terutama Provinsi DKI Jakarta," ujar Luhut dalam konferensi pers daring, Ahad, 16 Januari 2022.
Dengan terjadinya peningkatan kasus menyentuh angka 1.000 kasus per hari, kata dia, pemerintah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk membendung lonjakan.
Pertama, pemerintah akan menggencarkan vaksinasi booster bagi seluruh masyarakat, utamanya yang tinggal di wilayah Jabodetabek.
Kedua, penegakan protokol kesehatan yang dilakukan lebih masif untuk menahan laju penyebaran kasus. "Persyaratan masuk ke tempat publik akan diperketat, hanya yang sudah vaksinasi dua kali dapat beraktivitas di tempat publik," ujar Luhut.
Selain itu, pemerintah juga akan terus mendorong vaksinasi dosis kedua untuk umum dan lansia terutama di provinsi, kabupaten, kota yang belum mencapai 70 persen.
"Saya memohon khusus kepada seluruh kepala daerah dan pimpinan wilayah di daerah-daerah yang dosis dua umum dan Lansia masih di bawah 7 persen untuk mempercepat vaksinasi supaya memberikan perlindungan terhadap varian Omicron," ujar Luhut.
Pemerintah juga akan terus memantau secara ketat perkembangan dan lonjakan kasus yang disebabkan oleh Omicron. "Hari ini saya menegaskan bahwa pemerintah akan tetap menggunakan PPKM Level sebagai basis pengetatan kegiatan bagi masyarakat," ujar Luhut.
Baca juga: Kemenkes Sebut Mayoritas Kasus Omicron Dialami Penerima Vaksin Lengkap