TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan kembali mengumumkan jumlah penambahan pasien Omicron sebanyak 66 orang per Rabu, 12 Januari 2022. Total pasien yang terinfeksi varian ini menjadi 572 orang.
Penambahan kasus terkonfirmasi Omicron terdiri dari 33 orang dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan tidak ada perbedaan karakteristik gejala antara pasien perjalanan luar negeri dan transmisi lokal. Sebagian besar gejalanya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek, dan demam. “Jadi belum butuh perawatan yang serius,” kata Nadia dalam keterangannya, Jumat, 14 Januari 2022.
Nadia mengatakan, dari total 572 pasien Omicron, sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi. Sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi.
Penambahan kasus Omicron dalam beberapa waktu terakhir, kata Nadia, telah berimplikasi pada lonjakan kasus harian nasional. Bahkan proporsi varian Omicron jauh lebih banyak dibandingkan varian Delta.
Dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Nadia mengatakan kementeriannya akan meningkatkan pelaksanaan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment di daerah yang berpotensi mengalami penularan kasus tinggi. Misalnya Pulau Jawa dan Bali.
Untuk testing, Kemenkes telah mendistribusikan kit SGTF ke seluruh lab pembina maupun lab pemerintah. Kapasitas pemeriksaan PCR dan SGTF juga diupayakan dipercepat, sehingga penemukan kasus bisa dilakukan sedini mungkin.
Mengenai tracing, pemerintah akan meningkatkan rasio pelacakan pada daerah yang jumlah kasus positifnya lebih dari 30 orang. Proses tracing akan melibatkan TNI, Polri, dan masyarakat.
Sedangkan untuk treatment, Kemenkes menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat maupun isolasi mandiri untuk pasien bergejala ringan dan tanpa gejala. Bagi pasien gejala sedang dan berat telah disiapkan RS dengan kapasitas tempat tidur yang mencukupi.
Mengingat varian Omicron jauh lebih cepat menyebar dibandingkan varian Delta, Nadia mengimbau masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan 5M, dan segera mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Baca juga: WHO Sebut Omicron Belum Bisa Dibilang Akhiri Pandemi