Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Direktur WHO Sarankan 3 Tempat Perawatan Pasien Varian Omicron

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Warga saat akan mengikuti tes antigen dan PCR massal di Krukut, Tamansari, Jakarta, Selasa 11 Januari 2022.  Tes swab massal dilakukan usai ada warga yang menjadi suspek Covid-19 varian Omicron. TEMPO/Subekti.
Warga saat akan mengikuti tes antigen dan PCR massal di Krukut, Tamansari, Jakarta, Selasa 11 Januari 2022. Tes swab massal dilakukan usai ada warga yang menjadi suspek Covid-19 varian Omicron. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan ada tiga kemungkinan tempat perawatan bagi pasien terkonfirmasi varian Omicron.

“Kalau nanti jumlah pasien terus bertambah, maka baiknya ada tiga kemungkinan penanganan pasien Covid-19 utamanya yang diakibatkan varian Omicron,” kata Tjandra dalam keterangannya, Selasa, 11 Januari 2022.

Tempat pertama adalah rumah bagi pasien asimptomatik atau tanpa gejala dan tidak memiliki faktor risiko, seperti lansia dan komorbid. Tjandra mengatakan ada 5 kriteria pasien tersebut dapat menjalani perawatan di rumah.

Kriteria itu antara lain tersedia kamar yang sehat dan aman. Kemudian keluarga menguasai penanganan pasien, penyediaan makan, kebersihan, dan lainnya, serta perlu dukungan moral dan sikap positif kepada pasien.

Pasien tanpa gejala harus dalam pengawasan dokter, baik puskesmas atau klinik setempat atau dengan telemedicine. Pasien juga perlu memonitor keadaan kesehatannya, yaitu ada tidaknya keluhan demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, nyeri tubuh, diare atau perburukan dari keluhan. Juga memonitor dengan alat, misalnya thermometer dan oximetri.

Kebutuhan sehari-hari pasien juga harus tetap terjaga, baik makan dan minum, istirahat yang cukup, pakaian dan tempat tidur yang memadai, juga harus dijamin keamanannya. “Pola hidup sehat tentu harus terjaga, termasuk berolah raga, menjaga kebersihan dan mengelola kemungkinan stress dengan baik,” ujar Tjandra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tempat kedua adalah fasilitas isolasi terpusat, seperti wisma atau asrama bagi pasien dengan gejala ringan dan OTG yang lansia dan komorbid. Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini mengatakan, ada 3 kriteria yang harus dipenuhi, yaitu ruangan dan lingkungan harus sehat dan aman dari penularan berkelanjutan, dukungan psikologis agar pasien tenang menghadapi proses pengibatan, dan disediakan petugas kesehatan lengkap.

Tempat ketiga adalah rumah sakit merawat pasien dengan gejala sedang dan berat. Juga pasien dengan faktor risiko yang memiliki kecenderungan menjadi sedang atau berat.

Menurut Tjandra, ada 5 hal yang harus disiapkan RS, yaitu ruang rawat dan tempat tidur, obat Covid-19 dan obat penunjang lainnya, oksigen dan ventilator, alat pelindung diri dan sistem kesehatan lingkungan yang menjamin pencegahan penularan. Juga jaminan ketersediaan SDM yang cukup jumlahnya, terampil, dan bekerja dengan jam kerja yang wajar.

Tjandra mengungkapkan, semua upaya tersebut harus didukung dengan ketersediaan data melalui surveilans yang baik, ketersediaan sistem rujukan yang cepat dan akurat, dan komunikasi risiko yang baik agar masyarakat mendapat informasi yang akurat, jelas, dan transparan.

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

42 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

48 hari lalu

Suasana ruang tunggu penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020. Petugas pun telah memasang tanda jarak agar penumpang dapat menerapkan physical distancing saat berada di area stasiun. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

49 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Ilustrasi Covid-19.
Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO


Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Ilustrasi tes usap atau swab antigen Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat
Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.


Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Warga melakukan vaksin Covid-19 dengan jenis vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.


Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

26 Desember 2023

Suasana kawasan wisata Kota Tua saat libur Natal, di Jakarta Barat, Senin, 25 Desember 2023. TEMPO/Novali Panji
Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

Pantauan TEMPO, belum ada imbauan penerapan protokol kesehatan dari pengelola Kota Tua imbas dari meningkatnya kasus positif Covid-19.


Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

20 Desember 2023

Ilustrasi penumpang kereta. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19 dan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 saat liburan akhir tahun.


Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi narasumber saat acara diskusi
Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.


Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.