TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (IndoStrategic) A. Khoirul Umam memprediksi Prabowo Subianto dan Puan Maharani akan berkoalisi sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Menurut Umam Pilpres 2024 menjadi kesempatan terakhir bagi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memenuhi janjinya sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Batu Tulis.
"Sebagai politisi senior, Megawati tentu sadar bahwa martabat seorang politisi salah satunya terletak pada aspek kepercayaan (trust)," kata Umam dalam pernyataan tertulisnya, Senin, 10 Januari 2022.
Perjanjian Batu Tulis merupakan kesepakatan bersama antara Megawati dan Prabowo Subianto yang diteken di Jakarta pada 16 Mei 2009. Dalam poin terakhir perjanjian itu, keduanya sepakat Megawati akan mendukung pencalonan Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2014. Namun janji itu urung dipenuhi karena PDIP mencalonkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Bila Megawati tidak memenuhi janjinya kepada Prabowo pada 2024, maka kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra akan kehilangan momentum pada pemilu-pemilu berikutnya. Sejauh ini, PDIP dan Gerindra belum memberi pernyataan resmi mengenai kemungkinan berkoalisi mencalonkan Prabowo dan Puan pada Pilpres 2024.
Namun Umam yakin koalisi antara keduanya kemungkinan besar akan terwujud. Sebab Prabowo dalam berbagai hasil survei konsisten memperoleh tingkat elektabilitas tertinggi. Adapun Puan Maharani masih menempati urutan bawah.
Menurut Umam PDIP harus mendorong Puan bertarung di kompetisi level kepemimpinan nasional. "Jika Puan tidak dipaksa berani bertarung, maka ia hanya akan menjadi macan di atas kertas," kata Umam berkaitan dengan janji dukungan Megawati pada Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Curhat Soal Perjanjian Batu Tulis