Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pangeran Diponegoro, Di Benteng Rotterdam Embuskan Napas Terakhir 166 Tahun Lalu

Reporter

image-gnews
Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 8 Januari 1855, Pangeran Diponegoro meninggal di Benteng Rotterdam setelah ditangkap dan diasingkan ke Makassar, yang sebelumnya dipindahkan dari pengasingannya di Manado.

Melansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id ketika masih hidup, Putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III ini ditangkap paksa dalam siasat Jenderal De Kock pada 28 Maret 1830, dan berhasil menekan pasukan Diponegoro di Magelang. Kesedian dirinya tersebut dilakukan dengan syarat dilepaskannya sisa anggota laskar Diponegoro. 

Pemilik nama asli Raden Mas Ontowiryo dikenal luas sebagai Pangeran Diponegoro pemimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa, sebab tanah Jawa menjadi tempat terjadinya perang. Perang itu terjadi disebabkan oleh ketidaksetujuan Diponegoro atas campur tangan Belanda pada perkara kerajaan. Selain itu juga karena para petani lokal yang menderita akibat warga Belanda, Inggris, Prancis, dan Jerman yang menyalahgunakan penyewaan tanah mulai tahun 1821. 

Dimana pada tanggal 6 Mei 1823, Van der Capellen mengeluarkan dekrit bagi orang Eropa dan Tionghoa yang menyewa seluruh tanah, wajib mengembalikan kepada pemiliknya per 31 Januari 1824. Akan tetapi, kompensasi wajib diberikan oleh pemilik lahan kepada penyewa lahan Eropa. Dari situ, pria yang lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta tersebut membulatkan hatinya untuk melawan dengan melakukan pembatalan pajak Puwasa. Hal ini dilakukan supaya para petani di Tegalrejo dapat membeli senjata dan makanan.

Rasa kecewa dirasakan Pangeran Diponegoro saat Patih Danureja memasang tonggak-tonggak atau patok guna membangun rel kereta api melewati makam leluhurnya. Hal ini dilakukan Patih atas perintah dari Belanda. Kemudian Diponegoro bertekad untuk melawan Belanda dan menyatakan sikap untuk berperang. Sebelum perang pecah, dua bupati keraton senior memimpin pasukan Jawa-Belanda yang diutus oleh pihak istana menangkap Pangeran Diponegoro dan Mangkubumi di Tegalrejo pada hari Rabu, 20 Juli 1825.

Pangeran serta sebagin besar pengikutnya berhasil lolos sebab lebih mengetahui medan di Tegalrejo, walaupun tempat tinggal Diponegoro jatuh dan dibakar. Kemudian bersama keluarga dan pasukannya, Pangeran Diponegoro berpindah ke barat sampai ke Desa Dekso di Kabupaten Kulonprogo.

Lalu perjalanan diteruskan ke arah selatan sampai tiba di Goa Selarong yang terletak lima kilometer arah barat dari Kota Bantul keesokan harinya. Kemudian Pangeran Diponegoro pindah ke Selarong, daerah berbukit-bukit yang dijadikan sebagai markas besarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah goa yang terletak di Dusun Kentolan Lor, Guwosari Pajangan Bantul yakni Goa Selarong dijadikan oleh Pangeran Diponegoro sebagai basisnya. Adapun goa bagian barat yang disebut Goa Kakung ditempati pangeran yang dijadikan juga sebagai tempat pertapaannya. Sementara Raden Ayu Retnaningsih, istrinya menemani Pangeran, bersama pengiringnya menduduki Goa Putri di bagian Timur.

Perang Diponegoro yang terjadi selama 5 tahun mulai 1825 hingga 1830 ini sudah memakan korban jiwa, sebanyak 200.000 jiwa penduduk Jawa. Sedangkan di pihak Belanda, korban yang tewas mencapai 8.000 tentara Belanda dan 7.000 serdadu pribumi.

Tidak hanya melawan Belanda, Perang Diponegoro juga menjadi perang saudara antara orang-orang keraton yang berpihak pada Diponegoro dan yang anti-Diponegoro atau antek Belanda. Akhir dari perang ini menjelaskan penguasaan Belanda atas Pulau Jawa.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Keris Pangeran Diponegoro Belum Dipajang di Museum Nasional

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

1 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

4 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

8 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Gedung Putih di Washington, AS, 15 April 2024. Iraqi Prime Minister Media Office/Handout via REUTERS
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.


Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

9 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

13 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

16 hari lalu

Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan kHamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud
Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa penarikan pasukan dari Khan Younis adalah bagian dari persiapan melancarkan serangan ke Rafah


Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

16 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza


Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Ditekan Amerika Serikat?

16 hari lalu

Anak-anak beristirahat ketika warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 27 Januari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Ditekan Amerika Serikat?

Laporan ini muncul ketika Israel dan Hamas mengirim tim ke Mesir untuk melakukan pembicaraan baru mengenai potensi gencatan senjata


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

17 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

17 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.