TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR Charles Honoris menyarankan pemerintah fokus pada sistem layanan kesehatan ketimbang angka penularan dalam penanggulangan varian Omicron.
“Pemerintah harus memastikan tempat tidur, alat kesehatan, dan obat-obatan selalu tersedia, jumlah tenaga medis memadai,” kata Charles dalam keterangannya, Sabtu, 8 Januari 2022.
Charles mengatakan, jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus meningkat setiap harinya dan nampak sulit terbendung. Bahkan epidemiolog juga memperkirakan penularan Omicron bisa menembus 300 ribu kasus per hari.
Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, masyarakat tidak perlu panik. Karena seperti di banyak negara yang dilanda Omicron, kematian akibat varian ini sangat minim dan jarang menimbulkan gejala berat. Sehingga, ia pun menyarankan agar pemerintah tidak fokus pada angka penularannya.
Dengan fokus pada sistem layanan kesehatan, kata Charles, pasien komorbid yang mengalami perburukan bisa tertangani dengan baik, dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Di samping itu, Charles menilai penetapan level PPKM ke depannya tidak perlu menggunakan parameter angka penularan. Tetapi pada indikator layanan kesehatan, seperti bed occupancy rate (BOR). “Semakin tinggi BOR faskes di suatu wilayah, semakin tinggi level PPKM-nya. Begitu juga sebaliknya,” kata dia.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kesehatan ini juga mengimbau masyarakat tetap menegakkan protokol kesehatan agar memperlambat laju penularan, dan menekan angka BOR. Dengan begitu, aktivitas sosial ekonomi di wilayahnya juga tetap bisa berjalan.
FRISKI RIANA