TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah membuka kembali keberangkatan umrah pada 8 Januari 2022. Meskipun begitu, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menyebut mereka khawatir para pemilik biro travel belum bisa memberangkatkan jamaah umrah secepatnya.
Wakil Ketua Umum ASITA, Budijanto Ardiansjah, membeberkan alasan kekhawatiran para pemilik biro perjalanan tersebut. Menurut dia, para biro travel masih banyak yang belum mengetahui bagaimana mekanisme pemberangkatan para peserta umrah.
“Saya belum yakin sudah bisa memberangkatkan jamaah umrah. Saya sendiri juga belum yakin soal aturan karantina,” kata Budijanto pada Jum’at 7 Januari 2022.
Budijanto mengatakan ada beberapa aturan karantina yang membingungkan para pemilik biro perjalanan. Ia mencontohkan aturan pembiayaan karantina para peserta umrah membuat para pemilik biro perjalanan belum berani membuka pendaftaran untuk umrah saat ini.
“Tadi saya juga sudah cek ke teman-teman, mereka belum membuka pemberangkatan umrah terkait aturan biaya karantina,” ujar Budijanto.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, menyebut pemerintah akan membuka kembali perjalanan umrah bagi masyarakat. Pihaknya akan melakukan sejumlah persiapan penyelenggaraan ibadah umrah.
Hilman mengatakan pemerintah kini tengah menyiapkan regulasi tentang keberangkatan peserta umrah. Ia menekankan pemerintah akan melakukan pengetatan protokol kesehatan bagi jamaah yang akan berangkat melakukan kegiatan ibadah tersebut.
“Penyelenggaraan umrah akan dilakukan dengan pengendalian dan pengawasan terhadap prokes secara ketat,” kata Hilman dalam keterangan tertulisnya, Kamis 6 Januari 2022.
MIRZA BAGASKARA