TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot S Wisnubroto, mengaku khawatir sistem keselamatan dan keamanan reaktor nuklir di kawasan Serpong menjadi rapuh.
Kekhawatirannya itu sehubungan dengan pemberhentian ratusan tenaga honorer di BATAN karena peleburan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional. Djarot mengatakan, tenaga honorer yang direkrut di kawasan Serpong merupakan penduduk lokal.
“Masyarakat lokal kami butuhkan. Bayangkan nuklir kalau tidak didukung masyarakat sekitar Serpong, itu bisa menjadi tantangan tersendiri,” kata Djarot saat ditemui di Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022.
Djarot mengatakan, tenaga honorer yang diberhentikan sebelumnya bekerja sebagai tenaga pengamanan, administrasi hingga kebersihan. Mereka sengaja direkrut agar sistem keamanan reaktor nuklir di kawasan Serpong bisa menyatu dengan penduduk lokal.
Selama dua bulan transisi BATAN ke BRIN, sebagian dari mereka ada yang direkrut kembali, namun harus menjalani seleksi. “Misal harus lulus SMA, macam-macam. Itu yang saya khawatirkan,” ujarnya.
FRISKI RIANA