TEMPO.CO, Jakarta - Pada 3 Januari 1946 atau 75 tahun lalu, merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada waktu tersebut, terjadi pemindahan ibu kota, dari Jakarta menuju ke Yogyakarta. Pemindahan ibukota dilakukan dengan mendesak dan tanpa persiapan karena alasan keamanan.
Peningkatan aksi teror yang dilakukan militer Belanda menjadi alasan utama pemindahan ibu kota tersebut. Sejak Jepang mengakui kekalahannya kepada Sekutu, Indonesia menjadi wilayah status quo yang dijaga oleh Jepang sampai tentara Sekutu berlabuh ke Indonesia. Namun, kedatangan Sekutu dibarengi dengan tentara Netherlands-Indies Civil Administration (NICA) Belanda, yang ingin menguasai Indonesia kembali. Tentara Belanda menganggap Indonesia masih bagian dari wilayah jajahannya dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.
Melansir dari sejarah-tni.mil.id, saat itu Jakarta menjadi wilayah yang kacau dan penuh dengan kegentingan. Beberapa pejabat tinggi kala itu mulai mendapat teror dan gangguan dari tentara NICA Belanda. Ancaman pembunuhan terus menerus datang menghantui. Akhirnya, Presiden Soekarno mengadakan rapat terbatas, pada 1 Januari 1946. Hasil rapat tersebut menyebutkan bahwa mengendalikan negara dari daerah menjadi solusi. Tercetuslah ide Yogyakarta menjadi alternatif kala itu.
Dikutip dari lib.unnes.ac.id, keesokan harinya, Raja Kasultanan Ngayogyakarta, Sri Sultan Hamengkubawana IX, mengutus kurir ke Jakarta untuk menawarkan kepada Presiden Soekarno tentang pemindahan ibu kota ke Yogyakarta. Setelah berdialog panjang, pada 3 Januari 1946, akhirnya rombongan Soekarno - Hatta dan para menteri kabinet RI berangkat pada malam hari. Rombongan tersebut berangkat menggunakan Kereta Api Luar Biasa (KLB) secara diam-diam.
Rombongan tersebut tiba di Yogyakarta pada keesokan harinya, yakni 4 Januari 1946. Malam harinya, melalui siaran RRI, Wakil Menteri Penerangan RI, Mr. Ali Sastroamidjojo, mengumumkan bahwa pusat pemerintahan RI telah pindah ke Yogyakarta. Alasan keamanan di Jakarta menjadi faktor utama. Sejak 4 Januari 1946 sampai 17 Agustus 1950, Yogyakarta resmi menjadi ibu kota Republik Indonesia.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Yogyakarta Ditunjuk Sebagai Ibu Kota Kebudayaan ASEAN 2018-2019
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.