TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat meningkatkan kesadaran akan pentingnya memosisikan nilai-nilai agama sebagai inspirasi dan motivasi untuk terus berbuat kebaikan, seiring masuknya 2022. Menag mengatakan tahun baru juga sekaligus menyimpan makna optimistis dalam menatap masa depan.
“Baik evaluasi, mawas diri, maupun sikap optimistis dalam menyambut tahun baru, ketiganya penting dilakukan agar kita bisa menjadi orang yang beruntung, yang terus berusaha agar hari ini lebih baik daripada hari kemarin,” kata Yaqut dalam keterangan tertulis.
Tahun baru 2022, ia maknai sebagai penanda waktu tentang masa lalu, hari ini, dan sekaligus masa mendatang. Sepanjang 2021, bekal nilai-nilai agama ia sebut telah mampu menguatkan Indonesia sebagai bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Ia mengatakan pemerintah mencanangkan 2022 sebagai Tahun Toleransi. Hal ini, ujarnya, akan menjadi milestone atau pencapaian atas upaya menjadikan Indonesia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia.
“Saya meyakini Indonesia mampu sebab karakter dasar masyarakatnya adalah sangat toleran dan sangat menghargai perbedaan. Berawal dari pencanangan Tahun Toleransi di 2022, kita ingin menjadikan Indonesia barometer kehidupan yang rukun dan harmoni dalam keberagaman dunia,” kata sosok yang akrab disapa Gus Yaqut.
Menurut dia, hal ini akan diukur bersama melalui indeks keberagamaan atau religiosity index. Dalam jangka menengah, indeks tersebut akan mengukur perilaku keberagamaan di Indonesia setiap tahun secara berkala hingga 2024.
“Selamat Tahun Baru 2022. Terus rajut persaudaraan dan mari bangkit bersama untuk masa depan Indonesia yang maju, toleran dan rukun dalam keragaman,” kata Menag Yaqut.
Baca: Kunjungi Gereja Katedral, Mahfud MD: Kita Hidup dalam Keberagaman