TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi), Aminuddin Ma'ruf, menyebut kepemimpinan PBNU di bawah Rais Am Miftachul Akhyar dan Ketua Umum Yahya Cholil Staquf memunculkan ekspektasi tinggi, tidak hanya dari nahdliyin, tapi juga masyarakat Indonesia.
Menurut kader muda NU itu, duet Kiai Miftah - Gus Yahya Cholil Staquf merepresentasikan supremasi ulama sepuh sebagai legitimasi ideologi dan moral dengan gerbong muda NU yang memiliki visi dan pandangan terkini dengan tantangan-tantangan di tengah perubahan tatanan masyarakat dunia yang terus berubah cepat.
Aminuddin menyebut, setidaknya ada tiga isu besar yang harus menjadi program utama PBNU ke depan. Pertama, persoalan penyiapan sumber daya manusia anak muda NU menjelang satu abad Indonesia pada 2045. Kedua, pengarusutamaan gerakan kebangkitan ekonomi baik jamiyyah maupun jemaah NU.
"Ketiga, berkaitan tentang dakwah islam ahlu sunnah wal jamaah yang mempunyai tantangan berat di komunitas profesional kelas ekonomi menengah, anak muda, dan wilayah perkotaan," ujar Aminuddin lewat keterangan tertulis, Sabtu, 25 Desember 2021.
Ketua PBNU Bidang Pemberdayaan Perekonomian, Eman Suryaman, sebelumnya menyampaikan, peningkatan pendidikan dan ekonomi memang merupakan beberapa hal dari sejumlah pekerjaan rumah pengurus periode mendatang.
Eman menjelaskan, di bidang pendidikan, NU berkomitmen membangun lembaga pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sebelum Indonesia merdeka, NU sudah mendirikan lembaga pendidikan berbasis pesantren. Setelah negara ini merdeka, NU mulai merambah pendidikan formal, dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi. “Itu yang selalu terus dikembangkan,” ujar Eman, kemarin.
Lalu, di bidang ekonomi, NU menggagas pembentukan badan usaha milik NU atau BUMNU. Keberadaan badan usaha ini bertujuan membangun ekonomi kerakyatan dengan memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah di sektor pertanian, perikanan, perdagangan, pariwisata, serta teknologi informasi.
“BUMNU masih dikembangkan. Itu masuk program sekarang yang diputuskan dalam muktamar kemarin. Harapannya, kami bisa memacu ekonomi kerakyatan,” ucap Eman.
Menurut Eman, Yahya tahu betul apa saja yang belum dan sudah dikerjakan pengurus periode terdahulu karena ia menjabat Katib Aam PBNU. “Jadi, masih satu gerbong besar PBNU lima tahun kemarin,” katanya.
DEWI NURITA | MAYA AYU
Baca juga: Susunan Pengurus PBNU 2021-2026 Dirumuskan Bersama 6 Midformatur
Catatan koreksi:
Berita ini telah mengalami perubahan judul karena ada kesalahan penulisan pada Sabtu 25 Desember 2021 pukul 20.05