Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gus Yahya Selebrasi saat Suara Menang Jauh, Kiai Said Aqil Sibuk Main HP

Reporter

image-gnews
Yahya Cholil Staquf diajak berfoto bersama peserta Muktamar setelah dinyatakan unggul perolehan suara atas Said Aqil Siradj dalam pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 yang digelar di Universitas Lampung, Jumat, 24 Desember 2021. Tempo/Egi Adyatama
Yahya Cholil Staquf diajak berfoto bersama peserta Muktamar setelah dinyatakan unggul perolehan suara atas Said Aqil Siradj dalam pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 yang digelar di Universitas Lampung, Jumat, 24 Desember 2021. Tempo/Egi Adyatama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 telah memutuskan Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru menggantikan Said Aqil Siradj. Dalam pemilihan alot yang berlangsung hampir 12 jam, sejumlah hal unik terjadi.

Pemilihan sendiri berlangsung setelah Muktamar memilih Rais Aam baru, yakni Miftachul Akhyar. Dari pantauan Tempo, rapat pleno pemilihan Ketua Umum PBNU baru dimulai sekitar pukul 24.00 WIB pada Kamis malam.

Perdebatan dalam pleno terjadi karena adanya sejumlah peserta Muktamar alias muktamirin yang merasa banyak peserta yang seharusnya tak memiliki hak suara yang ada di dalam ruang pleno.

Pada pukul 02.00 WIB, Pimpinan sidang, Muhammad Nuh kemudian memutuskan untuk mengeluarkan seluruh muktamirin yang hadir. Mereka diminta untuk masuk satu per satu setelah data diri dan status kepesertaannya diverifikasi di pintu masuk.

"Mohon Gedung dikosongkan dulu," kata M Nuh pada para peserta.

Hingga akhirnya seluruh peserta kembali masuk dan dua pemungutan suara dilakukan, waktu telah menunjukan pukul 09.00 WIB pada hari Jumat. Banyak peserta yang nampak tertidur sembari menunggu proses pemungtan suara selesai.

Namun suasana Gedung Serbaguna Universitas Lampung kembali menghangat saat penghitungan suara dilakukan. Sejak awal, Gus Yahya telah memimpin perolehan suara dari pesaingnya, calon inkumben Said Aqil Siradj.

Menjelang akhir penghitungan, jumlah suara Gus Yahya makin jauh meninggalkan Said Aqil. Sejumlah peserta Muktamar alias muktamirin pun mulai mengelu elukan nama Gus Yahya sebelum hasil akhir keluar.

Bahkan Gus Yahya langsung dikerumuni peserta sekembalinya ia keluar dari ruangan sidang. Hampir semua pendukungnya duduk dan berkumpul di belakang kursi yang diduduki Gus Yahya. Kebanyakan nampak sumringah dan tersenyum lebar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal bertolak belakang terlihat di kubu Said Aqil yang duduk tak jauh dari Gus Yahya. Said Aqil nampak tenang dan lebih banyak bermain dengan ponsel yang dipegangnya. Sesekali, ia melihat ke arah papan penghitungan suara yang ada di panggung di depannya.

Menjelang suara yang dihitung habis, Gus Yahya memutuskan untuk menghampiri Said Aqil di kursinya. Ia kemudian bersalaman, cium pipi kanan kiri, dan memeluk Said Aqil yang tengah duduk. Said menyambutnya dan mereka nampak sempat bercakap pelan.

Dari hasil perhitungan akhir, Yahya mengantongi 337 suara, unggul dari calon inkumben yakni Said Aqil Siradj yang hanya mendapatkan 210 suara. Keduanya pun duduk bersama usai hasil akhir diumumkan.

Gus Yahya mengatakan banyak terima kasih pada Said Aqil yang ia sebut telah mendidik, menggembleng, menguji, dan juga membukakan jalan bagi dia.

"Saya tidak tahu apakah akan cukup bagi saya untuk membalas jasa jasa beliau. Kalau ini disebut keberhasilan, ya ini keberhasilan beliau. Kalau ada yang patut dipuji dari semua ini, ini beliau," kata Gus Yahya.

Said Aqil sendiri meminta masyarakat melupakan persaingan antara ia dan Gus Yahya yang terjadi menjelang pemilihan Ketua Umum PBNU. Ia pun mengajak semua elemen Nahdlatul untuk kembali bergandengan tangan membangun organisasi.

"Saya walaupun tak jadi pengurus, misalkan, akan tetap mendakwahkan islam asunah waljamah Nahdlatul Ulama. Tetap akan menyebarkan islam wasatiyah tasamuhiyah, islam yang moderat dan toleran," kata Said Aqil.

Baca: Jika Tak Jadi Pengurus PBNU, Said Aqil Ingin Membesarkan NU dengan Dakwah

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peserta Pertukaran Muslim Australia-Indonesia Kunjungan Kerja ke Jakarta

5 hari lalu

Sebanyak 14 peserta AIMEP Australia pada Kamis, 21 September 2023, memulai kunjungan selama seminggu ke Indonesia. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Peserta Pertukaran Muslim Australia-Indonesia Kunjungan Kerja ke Jakarta

Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia bertujuan menghapus stereotipe, mendorong kolaborasi dan hubungan yang langgeng.


Duet Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Dinilai Potensial dan Kuat, Ini Alasannya

7 hari lalu

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Instagram/@Ganjar_Pranowo
Duet Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Dinilai Potensial dan Kuat, Ini Alasannya

Duet Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai memiliki potensi untuk melaju pada Pilpres 2024.


Jokowi Sebut NU Kekuatan Besar, Perlu Dikonsolidasikan

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 KH Miftachul Akhyar saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 1445 H/2023 M di Pondok Pesantren Al - Hamid, Jakarta, Senin 18 September 2023. Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama  mengangkat tema Mendampingi Umat Memenangi Masa depan. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sebut NU Kekuatan Besar, Perlu Dikonsolidasikan

Menurut Jokowi, kualitas NU bisa terus meningkat bukan hanya di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, tetapi juga dalam iltek dan wirausaha.


Jokowi Masuk Daftar Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 1445 H/2023 M di Pondok Pesantren Al - Hamid, Jakarta, Senin 18 September 2023. Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama  mengangkat tema Mendampingi Umat Memenangi Masa depan. TEMPO/Subekti.
Jokowi Masuk Daftar Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU

PBNU membentuk Dewan Pengampu Gerakan Mashlahat Nahdlatul Ulama. Jokowi ikut mengisi nama dewan tersebut.


Gus Yahya: Jokowi Tidak Akan Pernah Jauh dari NU dan Sebaliknya

8 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf (kanan) saat ditemui usai menjenguk D di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan, korban masih dirawat usai dianiaya Mario Dandy Satriyo, Minggu, 26 Februari 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Gus Yahya: Jokowi Tidak Akan Pernah Jauh dari NU dan Sebaliknya

Yahya Cholil Staquf memastikan PBNU tak akan pernah jauh dari Presiden Jokowi.


Gus Yahya: NU Tidak akan Pernah Jauh dari Jokowi

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 1445 H/2023 M di Pondok Pesantren Al - Hamid, Jakarta, Senin 18 September 2023. Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama  mengangkat tema Mendampingi Umat Memenangi Masa depan. TEMPO/Subekti.
Gus Yahya: NU Tidak akan Pernah Jauh dari Jokowi

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyebut Presiden Jokowi selalu membersamai organisasi itu hingga titik ini.


Bagaimana Sikap NU dan Muhammadiyah soal Konflik di Pulau Rempang?

8 hari lalu

Polisi lengkap dengan peralatan anti huru hara menjaga aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau,  Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Bagaimana Sikap NU dan Muhammadiyah soal Konflik di Pulau Rempang?

Dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, angkat bicara soal konflik di Pulau Rempang.


Buka Suara Ketum PBNU dan PP Muhammadiyah soal Konflik Rempang, Desak Pemerintah Lakukan Hal Ini

10 hari lalu

Polisi menembakkan gas air mata saat membubarkan unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Buka Suara Ketum PBNU dan PP Muhammadiyah soal Konflik Rempang, Desak Pemerintah Lakukan Hal Ini

Ketua Umum PBNU dan PP Muhammadiyah buka suara soal konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.


Gus Yahya: Saya Tidak Boleh Menyeret-nyeret NU ke Dalam PKB dan Sebaliknya

11 hari lalu

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah) bersama panitia forum ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference menggelar jumpa pers pada Rabu, 2 agustus 2023. TEMPO.CO/Daniel A. Fajri
Gus Yahya: Saya Tidak Boleh Menyeret-nyeret NU ke Dalam PKB dan Sebaliknya

Ketua Umum PBNU menegaskan bahwa organisasinya tak memiliki kedekatan dengan partai mana pun termasuk PKB. Ia tak pernah menyeret NU ke PKB.


Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

14 hari lalu

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Instagram/@Ganjar_Pranowo
Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

Menko Polhukam Mahfud MD bertemu bakal Capres usungan PDIP Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. Namun, Mahfud membantah isu soal tawaran cawapres itu.