TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34, Syahrizal Syarief, membantah kabar adanya permasalahan dalam registrasi daring (online) peserta Muktamar. Ia juga membantah bahwa permasalahan jaringan membuat banyak peserta malah harus melakukan registrasi secara manual.
"Yang benar adalah registrasi itu kemudian bagi mereka yang jauh tempatnya, yang gak ada sinyal, di tempat registrasi dilakukan pembimbingan, pendampingan registrasi online," kata Syahrizal dalam konferensi pers, Rabu, 22 Desember 2021.
Ia menegaskan pada dasarnya seluruh proses registrasi pada Muktamar ini dilakukan secara online. Hal ini dilakukan seiring semangat Nahdlatul Ulama untuk semakin dekat dengan era teknologi digital. Ia pun menjamin bahwa pendaftaran ini sudah bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya, bebas dari kecurangan,
"Bahwa ada kekurangan, biasa saja lah. Sekarang sudah ditutup. Praktis semuanya sudah. Semua peserta Muktamar yang diundang itu sudah mendaftar di registrasi online," kata dia.
Karena tak bisa registrasi online akhirnya mereka melakukan manual. "Panitia tidak mengantisipasi ini. Karena manual peserta menumpuk dan panitia tidak siap," kata Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, registrasi peserta yang dilakukan secara online itu memiliki kelemahan. Salah satunya, sistem yang dibuat tidak bisa melakukan verifikasi apakah pengurus daerah itu sah atau tidak. SK itu menjadi salah satu syarat sahnya peserta.
BACA: Miftachul Akhyar Minta Warga NU Tak Terpecah dan Ikuti Satu Komando