TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas khawatir kasus pemerkosaan di Pesantren Manarul Huda Antapani, Bandung, hanya puncak gunung es. Untuk itu, ia akan melakukan investigasi menyeluruh ke semua lembaga pendidikan madrasah dan pesantren.
"Kami sedang melakukan investigasi ke semua lembaga pendidikan baik madrasah dan pesantren. Kami khawatirkan ini adalah puncak gunung es," ujar Yaqut lewat keterangan tertulis, Sabtu, 11 Desember 2021.
Yaqut telah menurunkan tim dam melibatkan jajaran Kementerian Agama di seluruh daerah Indonesia. "Kalau ada hal serupa, kami akan lakukan mitigasi segera. Jadi jangan tunggu kejadian dulu baru bergerak. Semua lembaga pendidikan akan kami lakukan investigasi," ujar Menag.
Menurut sosok yang akrab disapa Gus Yaqut ini, kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan salah seorang pimpinan pesantren di Bandung kini menjadi masalah bersama. "Kekerasan seksual, pelecehan seksual, dan semua tindakan asusila itu harus disikat," tuturnya.
Kasus dugaan pemerkosaan terhadap belasan santriwati di Bandung mulai terungkap sejak adanya laporan sekitar Mei 2021 ke Polda Jawa Barat. Laporan ditindaklanjuti dengan penyelidikan hingga berkas perkara lengkap dan dilimpahkan ke kejaksaan.
Dari kasus tersebut, Herry Wirawan yang merupakan pemilik pondok pesantren di Bandung diduga melakukan pemerkosaan terhadap 12 santriwati. Akibatnya, beberapa santri hamil hingga melahirkan beberapa anak.
Baca juga: Kasus Pemerkosaan Santriwati di Bandung, LPSK Lindungi 29 Orang Saksi dan Korban
DEWI NURITA