TEMPO.CO, Jakarta - Majalah Tempo meraih Anugerah Dewan Pers 2021 sebagai media cetak yang mendukung kemerdekaan pers. Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Bagja Hidayat berharap penghargaan ini dapat memacu Tempo dan perusahaan pers lainnya untuk membuat produk jurnalistik bermutu.
“Penghargaan ini untuk teman-teman redaksi di Tempo yang telah bekerja keras menghasilkan produk jurnalistik bermutu,” kata Bagja saat dihubungi, Kamis, 9 Desember 2021.
Baca Juga:
Bagja mengatakan kebebasan pers memiliki konsekuensi, yaitu ketidakbebasan pihak lain. Maka itu, kata dia, pers harus profesional dan independen dalam menghasilkan produk jurnalistik. “Dalam kemerdekaan pers, ada korban lain ketika persnya tidak profesional,” kata dia.
Di sisi lain, dia mengatakan, masyarakat juga berperan dalam menjaga kebebasan pers itu. Caranya, sengketa pers harus diselesaikan lewat mekanisme Dewan Pers, bukan pidana dengan melaporkan ke polisi. Menurut dia, jalur pidana hanya akan mencederai kemerdekaan pers dan merebut hak publik untuk mendapatkan informasi.
Bagja mengutip pidato Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh dalam acara penganugerahan yang digelar Kamis malam, 9 Desember 2021. Dia mengatakan pers adalah pilar keempat demokrasi.
Sebagai pilar keempat demokrasi, pers harus mengontrol tiga pilar lainnya, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. “Bila pers berkonspirasi dengan tiga pilar lainnya, maka akan menjadi demokrasi yang pura-pura,” ujar dia.
Dewan Pers memberikan anugerah kepada perusahaan media maupun perorangan yang dianggap mendukung kebebasan pers. Selain Majalah Tempo, Direktur Utama Tempo.co Wahyu Dhyatmika meraih Anugerah Dewan Pers 2021 sebagai wartawan media cetak yang mendukung kebebasan pers.
Baca juga: Koran dan Majalah Tempo Raih Empat Penghargaan IPMA 2021
