Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG Nilai Perubahan Iklim Picu Badai Siklon Tropis di Indonesia

Reporter

image-gnews
Petugas BMKG menunjukkan area pergerakan badai Siklon Tropis Cempaka di Laboratorium BMKG Kemayoran, Jakarta, 29 November 2017. ANTARA FOTO
Petugas BMKG menunjukkan area pergerakan badai Siklon Tropis Cempaka di Laboratorium BMKG Kemayoran, Jakarta, 29 November 2017. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan menyatakan satu-satunya indikator gletser di Indonesia, yakni Puncak Jaya wijaya, Papua pasti akan hilang dalam beberapa tahun. Hal itu dipicu karena pemanasan global atau perubahan iklim. 

“Suhu di permukaan Puncak Jaya sudah lebih tinggi dari titik cair, sekitar 5 derajat celcius, sehingga sudah pasti hilang,” kata Ardhasena Sopaheluwakan dalam diskusi publik yang diadakan change.org pada Rabu, 8 Desember 2021.

Ardhasena memaparkan perubahan iklim mengakibatkan badai siklon tropis meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Seperti pada badai tropis cempaka 2017 dan badai tropis seroja 2021. Dia mengatakan fenomena ini jarang terjadi namun berdampak langsung di wilayah Indonesia.

Menurut dia, perubahan iklim yang utamanya berkontribusi pada memanasnya suhu permukaan laut merupakan sumber dari tumbuhnya siklon tropis. Ia menerangkan krisis iklim berdampak pada kenaikan permukaan air laut di Indonesia dan menjadi ancaman untuk pulau-pulau kecil dan wilayah pesisir.

Selain itu, krisis iklim terus meningkatkan gas rumah kaca di Indonesia. Berdasarkan pengamatan BMKG, gas SF6 yang merupakan murni dari aktivitas manusia, terus naik dari tahun ke tahun. Di sisi lain, gas natural alam seperti CO2, CH4 dan N2O turut meningkat akibat aktivitas antropogenik.

“Perubahan iklim ini meminta kita semua untuk melakukan mitigasi dan adaptasi,” ujar Ardhasena. Dia menyatakan bahwa peran BMKG lebih pada mendorong sektor-sektor penting untuk melakukan adaptasi. Sektor tersebut adalah pertanian, kesehatan, sumber daya air, kehutanan, pariwisata, dan energi terbarukan. 

Untuk itu, dia menyatakan BMKG telah memiliki layanan untuk menyikapi perubahan iklim. Layanan itu berupa melakukan proyeksi iklim yang akan terjadi di kemudian hari dan dipadukan dengan ilmu pertanian. Tujuannya untuk memproyeksikan produktivitas sawah Indonesia dan langkah ke depannya. Selain itu juga terdapat layanan lainnya, seperti early warning, sekolah lapang cuaca nelayan dan sekolah lapangan iklim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perwakilan Koalisi Stop Bencana Melissa Kowara menambahkan krisis iklim adalah krisis kehidupan. Oleh sebab itu, ia menilai sangat penting untuk mendeklarasikan darurat iklim, terutama dari Presiden Jokowi. “Krisis iklim bukan hanya soal hutan atau lahan, tetapi juga sosial. Karena ada krisis ekonomi, ketahanan pangan dan krisis kemanusiaan karena pasti banyak ketidakadilan,”ujar Melissa.

Selain itu, Melissa menyatakan pemangku kebijakan Indonesia seringkali membuat aturan yang tidak bijak karena memperburuk situasi iklim. Seperti terus membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) baru dan pembangunan jalan tol dengan membabat hutan adat. Menurutnya, belum ada mandat yang tegas dari otoritas tertinggi untuk menghentikan perbuatan yang merugikan lingkungan.

Oleh sebab itu, melalui Change.org dibuat petisi bertajuk Stop Bencana untuk mendesak Presiden Jokowi mendeklarasikan darurat perubahan iklim seluas-luasnya di Indonesia. Petisi ini sudah mendapatkan dukungan 26.000 dari publik. 

Baca juga: Siklon Tropis Baru Saat Ini Picu Badai Dahsyat di Perairan Samudra Indonesia

JESSICA ESTER

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Kalimantan Tengah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 19-21 Maret

5 menit lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
BMKG: Kalimantan Tengah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 19-21 Maret

Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang selama tiga hari merata di Kalimantan Tengah.


Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

22 menit lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) berkomunikasi dengan pedagang saat meninjau Pasar Gelugur di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

Saat kunker Jokowi di Sumatra Utara terjadi dua insiden yang menyeret nama Paspampres. Apa saja insiden itu? Bagaimana pula respons Paspampres?


Melonjak, BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Sumatra Utara

48 menit lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
Melonjak, BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Sumatra Utara

Ke-19 titik panas tersebut terpantau berdasarkan sensor modis berupa Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20.


Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

49 menit lalu

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024


Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

1 jam lalu

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

Konflik agraria periode Jokowi sebanyak 2.939 kasus, 72 warga tewas. Di masa SBY ada 1.520 kasus, 70 tewas.


Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

1 jam lalu

Minyak Makan Merah. (Foto: Humas Kemenkop)
Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.


Soal Jokowi Pimpin Koalisi Besar Pro-Prabowo, Ini Kata Airlangga Golkar

2 jam lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) Bobby Adhityo Rizaldi (kedua kiri) berjabat tangan dengan anggota partai saat tiba di lokasi acara konsolidasi Partai Golkar se-Sumbagsel di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 26 Januari 2024. Golkar menargetkan perolehan suara di atas 55 persen suara untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden no urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Sumbagsel.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Soal Jokowi Pimpin Koalisi Besar Pro-Prabowo, Ini Kata Airlangga Golkar

Usul Jokowi jadi pemimpin koalisi gabungan partai pendukung Prabowo Subianto yang berpasangan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disuarakan sejumlah elit Partai Solidaritas Indonesia (PSI)


Subsidi Pupuk Naik 2 Kali Lipat Jadi 9,5 Juta Ton, Ini Arahan Jokowi

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (keempat kanan) dan sejumlah Dirut BUMN menekan serune peresmian pabrik pupuk di Dermaga 3 PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Jumat 10 Februari 2023. Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Pabrik Pupuk Nitrogen, Fosfat, dan Kalium (NPK) PT PIM yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun. ANTARA FOTO/Rahmad
Subsidi Pupuk Naik 2 Kali Lipat Jadi 9,5 Juta Ton, Ini Arahan Jokowi

Presiden Jokowi minta program pupuk subsidi harus didasarkan pada volume kebutuhan pupuk, bukan hanya mengikuti anggaran.


Marhan Harahap Wafat Saat Jokowi Kunker ke Sumatra Utara, Begini Respons Istana dan Paspampres

3 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. ANTARA/Andi Firdaus
Marhan Harahap Wafat Saat Jokowi Kunker ke Sumatra Utara, Begini Respons Istana dan Paspampres

Istana dan Paspampres merespons soal wafatnya Marhan Harahap saat Jokowi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sumatra Utara.


Golkar Sebut Minimal Jatah 5 Menteri: Klaim Punya Peran Besar, Begini Tanggapan Gerindra

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo saat berolahraga bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu 6 Januari 2024. ANTARA/HO-Istana Kepresidenan
Golkar Sebut Minimal Jatah 5 Menteri: Klaim Punya Peran Besar, Begini Tanggapan Gerindra

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebut Golkar setidaknya dapat jatah minimal 5 kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Apa kata Gerindra.