TEMPO.CO, Lumajang -Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Hedy Rahadiyan mengatakan jembatan Geladak Perak yang rusak akibat erupsi Semeru akan dibangun kembali. Anggaran yang dibutuhkan diperkirakan Rp 100 miliar dengan waktu pengerjaan setahun. Konstruksi jembatan yang menghubungkan Lumajang-Pronojiwo itu berbeda dengan sebelumnya.
"Geladak Perak akan dibangun kembali di titik yang sama, namun dengan struktur bangunan yang berbeda," kata Hedy Rahadiyan usai melakukan pemantauan bekas reruntuhan Geladak Perak, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa, 7 Desember 2021.
Menurut Hedy, kerusakan Geladak Perak salah satunya diduga karena pondasi yang menopang dari bawah terkikis terjangan lahar dingin, ditambah dengan pengaruh awan panas guguran. Karena itu, pihaknya akan mengonstruksi ulang struktur bangunan Geladak Perak yang nantinya tidak bergantung pada pondasi bawah.
"Akan kami ganti. Konstruksinya akan kami balik. Jadi, ini runtuhnya kan bangunan bawah. Nanti tidak akan menggunakan pondasi di bawah, tapi sifatnya melengkung ke atas," ujarnya.
Sementara untuk lokasi, panjang dan lebar bangunan akan sama seperti Geladak Perak yang sebelumnya. "Untuk titiknya tetap, bentangannya relatif sama, kecuali ada kebutuhan yang lain," pungkasnya.
Pembangunan jembatan tersebut diperkirakan memakan waktu satu tahun dan membutuhkan biaya sedikitnya Rp 100 milyar. "Membutuhkan waktu sekitar 1 tahun pengerjaan. Total anggarannya Rp 100 milyar kira-kira,” lanjutnya.
Ia mengatakan pihaknya sudah merencanakan membuat jembatan sementara agar semua proses penyaluran bantuan dan mobilitas warga bisa berjalan lancar. Seperti diberitakan, jembatan Geladak Perak ini runtuh diterjang material vulkanik saat bencana erupsi Semeru berupa awan panas guguran, 4 Desember 2021.
Bencana erupsi Gunung Semeru mengakibatkan menimbulkan korban jiwa dan materi. Informasi yang diperoleh Tempo menyebutkan korban meninggal dunia hingga saat ini sebanyak 34 jiwa, 16 jiwa masih dalam pencarian, luka berat 26 orang dan luka ringan 82 orang. Kemudian sebanyak 2081 orang mengungsi.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca: Jokowi Janji akan Relokasi Warga yang Rumahnya Rusak Akibat Erupsi Gunung Semeru