Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Tim SAR Erupsi Gunung Semeru, Berjibaku di Lautan Abu Vulkanik

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Operasi pencarian korban erupsi Gunung Semeru berupa awan panas guguran memasuki hari ketiga, Selasa pagi, 7 Desember 2021. Puluhan relawan yang tergabung dalam tim operasi pencarian dan pertolongan bersiap di lapangan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Semeru tampak cerah pagi itu. Asap putih yang sesekali mengepul dari kawah Jonggring Seloka tampak jelas terlihat dari desa yang juga terdampak bencana itu.

Setelah melakukan apel pagi dan perencanaan, puluhan relawan yang berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur ini kemudian bergerak ke daerah operasi dengan unit pencarian dan pertolongan (SRU) masing-masing. Tim SAR gabungan ini dibagi menjadi tiga SRU.

SRU 1 bergerak melaksanakan pencarian di Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan. SRU 2 melakukan pencarian di tambang pasir dan SRU 3 melakukan pencarian di Dusun Kebondeli termasuk di dalamnya Kampung Renteng.

Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya, I Wayan Suyatna ditemui Tempo di posko terpadu di Desa Sumberwuluh mengatakan operasi SAR terus berlanjut hingga saat ini. Kondisi medan berdebu dan berpasir. "Pencarian sangat bergantung pada kondisi cuaca," kata Suyatna menambahkan.

Ia berharap cuaca selalu cerah sehingga pencarian bisa lebih cepat. Hampir setiap hari, di daerah pencarian selalu hujan. "Saya minta resquer menghentikan dulu pencarian dan mencari tempat yang aman," katanya.

Amin, warga Desa Sumberwuluh mengatakan kendala yang dihadapi para relawan saat melakukan pencarian adalah kondisi cuaca. "Lokasi pencarian itu sebenarnya lautan lava," kata Amin yang seorang saudaranya juga menjadi relawan pencarian.

Amin mengatakan material vulkanik yang berada di lokasi pencarian sebenarnya masih panas. "Ketika hujan, menimbulkan asap sehingga jarak pandangan menjadi terbatas," katanya.

Oleh karena itu, relawan akan menghentikan pencarian sementara. "Terkadang harus kembali ke posko," kata Amin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus Wiradi, dari Cakrawala Disaster Respon mengatakan operasi SAR dalam bencana gunung api itu sangat berat. "Ini sebuah operasi yang berat," kata Agus.

Setiap hendak melakukan pencarian, tiap petugas wajib menggunakan masker H2S. "Partikel debu di lapangan sangat lembut dan sangat membahayakan. Bisa mengakibatkan kanker paru-paru," katanya.

Karena itu, kata Agus, Basarnas selalu berupaya menjaga keselamatan resquer sendiri. "Safety, pola pencarian dan pertolongan selalu dievaluasi. Setiap potensi SAR memberikan masukan dan kajian, terkait kondisi di lapangan," ujar Agus.

Di beberapa titik lokasi pencarian, ada indikasi pada kedalaman 50 sampai 60 sentimeter, material pasir masih panas. "Karena itu pencarian harus dilakukan pelan-pelan dan skala prioritas, sampai kondisi permukaan relatif stabil," katanya.

Ia mengingatkan relawan dan masyarakat untuk saat ini tidak masuk ke site. "Karena kondisinya belum bisa diketahui secara pasti. Bisa cepat berubah, atau menurun. Kita tidak tahu kondisi gunung api. Mungkin seismograf cenderung landai, tapi kita harus bertanya karena kejadian Sabtu kemarin seperti kejutan," ujarnya.

Dia mengingatkan relawan jangan merasa terlalu heroik dengan melakukan operasi pencarian di daerah bencana Semeru. "Jangan sampai ada kejadian fatal. Beberapa kejadian pencarian seperti di Sinabung, Rokatenda dan Merapi, yang menjadi korban relawan juga, karena ketidakpahaman kondisi di lapangan seperti apa," ujarnya.

Sementara itu, hingga Selasa siang ini, korban meninggal dunia bertambah menjadi 34 orang dan yang masih dalam pencarian sebanyak 16 orang. Banyak temuan korban meninggal dunia di Dusun Curahkobokan dan Kampung Renteng. Banyak korban ditemukan dalam keadaan tertimbun material Semeru dan sebagian ditemukan di dalam rumah. 

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

51 menit lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

1 jam lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

12 jam lalu

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan kode QZ 526 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) mendarat dengan sukses di Bandara Internasional Kota Kinabalu (BKI) pada Selasa 6 Februari 2024, pukul 15.55   waktu setempat. TEMPO /JONIANSYAH HARDJONO
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.


Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

Sampai saat ini Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

2 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

2 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

11 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

14 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

16 hari lalu

Pengunjung menunggu dan menikmati terbitnya matahari di Penanjakan Gunung Bromo, Selasa, 19 Juli 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

Penutupan sementara bertujuan memulihkan kawasan dengan cara membersihkan sampah-sampah dari kawasan Bromo.


Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

20 hari lalu

Gunung Semeru tampak jelas Sabtu pagi ini, 30 Maret 2024. Foto: Istimewa
Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

Gunung Semeru menampakkan tubuh utuhnya yang berwarna perak kebiru-biruan pada Sabtu pagi.