Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Letusan Gunung Berapi Terdahsyat di Dunia, Ada Gunung Tambora dan Krakatau

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa 1 Januari 2019. Gunung Anak Krakatau mulai diketahui tumbuh pada 20 Januari 1930 hasil dari letusan Gunung Krakatau pada Agustus 1883. Anak Krakatau muncul akibat erupsi kompilasi pada 11 Juni 1927 dengan komposisi magma basa muncul di pusat komplek Krakatau. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa 1 Januari 2019. Gunung Anak Krakatau mulai diketahui tumbuh pada 20 Januari 1930 hasil dari letusan Gunung Krakatau pada Agustus 1883. Anak Krakatau muncul akibat erupsi kompilasi pada 11 Juni 1927 dengan komposisi magma basa muncul di pusat komplek Krakatau. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Letusan gunung berapi menjadi salah satu bencana alam yang paling merusak dan menyebabkan kerugian. Tidak hanya harta benda, tetapi juga hilangnya nyawa ratusan ribu manusia. Sejak akhir 1700-an, gunung berapi telah menyebabkan lebih dari 250 ribu kematian.

Sepanjang sejarah, setidaknya terdapat empat kejadian gunung meletus paling buruk yang menyebabkan banyak kematian serta kerugian. Melansir dari britannica.com, berikut empat letusan gunung berapi paling dahsyat dalam sejarah:

1. Gunung Tambora

Letusan Gunung Tambora merupakan erupsi terbesar dari keempat letusan tersebut. Peristiwa itu terjadi pada 10-11 April 1815 di Pulau Sumbawa, Indonesia. Lima puluh kilometer kubik magma dikeluarkan di awan abu plinian dan aliran piroklastik. Lapisan abu dengan ketebalan lebih dari 1 sentimeter jatuh di lebih dari 500 ribu kilometer persegi wilayah Indonesia dan Laut Jawa.

Sebelum letusan, Gunung Tambora adalah gunung stratovolcano dengan ketinggian sekitar 4.300 meter, setelah erupsi sekitar 1.400 meter kerucut puncak hilang, dan sebagai gantinya ada kaldera yang runtuh dengan lebar 6 kali 7 kilometer dan kedalaman 1 kilometer.

Sekitar 10 ribu orang tewas oleh letusan eksplosif dan tsunami yang disebabkan oleh aliran piroklastik besar yang memasuki laut. Kerugian pertanian dari endapan abu tebal mengakibatkan kelaparan dan penyakit yang menyebabkan kematian tambahan 82 ribu jiwa.

2. Gunung Krakatau

Letusan terbesar kedua abad ke-19 juga terjadi di Indonesia. Gunung Krakatau, gunung berapi komposit di pulau kecil tak berpenghuni antara Sumatera dan Jawa, meletus secara eksplosif pada 26–27 Agustus 1883. Letusannya mirip dengan letusan Tambora tetapi lebih kecil, melibatkan sekitar 18 kilometer kubik magma meletus di awan abu Plinian dan aliran piroklastik.

Ketika letusan telah mengosongkan sebagian dari dapur magmanya. Gunung ini runtuh membentuk kaldera yang sebagian berada di bawah permukaan laut. Dua puluh tiga kilometer persegi pulau menghilang  dan puncak gunung berapi setinggi 450 meter tenggelam di air sedalam 275 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ledakan terbesar terjadi pada 27 Agustus dengan menghasilkan awan abu yang dilaporkan mencapai ketinggian 80 kilometer dan ledakannya terdengar hingga Australia. Tsunami setinggi lebih dari 30 meter mengikuti ledakan akibat runtuhnya kaldera dan menewaskan sekitar 36 ribu orang di pantai Jawa dan Sumatra.

3. Gunung Pelée

Pada 8 Mei 1902, terjadi letusan dahsyat Gunung Pelée, sebuah stratovolcano di pulau Martinique di Laut Karibia. Meskipun magma yang meletus kurang dari 1 kilometer kubik, sebagian besar membentuk aliran piroklastik berkecepatan tinggi yang menyapu lembah curam ke Pelabuhan Saint-Pierre. Dalam beberapa menit kota dan hampir semua penduduknya, sekitar 29 ribu orang terbakar panas dari letusan.

4. Gunung Ruiz

Bencana vulkanik terburuk abad ke-20 terjadi pada 13 November 1985. Letusan Gunung Ruiz di Pegunungan Andes, Kolombia, menewaskan 25 ribu orang. Gunung berapi ini cukup tinggi, yakni 5.400 meter dengan dilapisi es glasial.

Letusan eksplosif Gunung Ruiz menumpahkan beberapa juta meter kubik fragmen piroklastik panas ke es di sekitar kawah puncak. Akibatnya gelombang air lelehan mengirimkan aliran lumpur besar ke ngarai di sisi timur dan barat gunung berapi. Letusan itu menewaskan 20 ribu penduduk.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Kenali Jenis-jenis Letusan Gunung Berapi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

6 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

33 hari lalu

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.


Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

40 hari lalu

Peserta mendaki puncak Rosablanche selama perlombaan Glacier Patrol ke-21 di pegunungan antara Zermatt dan Verbier, Swis, 18 April 2018. Perlombaan ini pertama kali diselenggarakan pada April 1943 dan hanya diikuti peserta militer. AP/Jean- Christophe Bott
Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.


6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

49 hari lalu

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong. Foto: Canva
6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.


PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

53 hari lalu

Pegawai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengambil sampel tanah di lokasi bencana tanah bergerak di Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 28 April 2019. Lubang serupa pernah terjadi di Kecamatan Nyalindung, September 2018.  ANTARA/Budiyanto
PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

PVMBG memodernisasi sistem pemantauan gunung api pada 2023.


Gunung Marapi Erupsi Lagi, Sudah 49 Kali Sepanjang 2024

13 Februari 2024

Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat kembali terjadi pada Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Sudah 49 Kali Sepanjang 2024

Gunung Marapi tercatat sudah meletus sebanyak 49 kali sepanjang 2024.


Gunung Marapi Sumbar Sudah Erupsi 161 Kali Sejak 3 Desember 2023

12 Februari 2024

Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat kembali terjadi pada Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Gunung Marapi Sumbar Sudah Erupsi 161 Kali Sejak 3 Desember 2023

Dalam rentang waktu 1-12 Februari 2024 terjadi erupsi Gunung Marapi sebanyak 22 kali.


Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 400 Meter

7 Februari 2024

Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat kembali terjadi pada Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 400 Meter

Aktivitas Gunung Marapi sempat tidak terjadi lagi pada 23 Januari hingga 3 Februari 2024.


Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dua Kali Disertai Guguran Awan Panas

2 Februari 2024

Aliran lava pijar erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang teramati dari Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT, Senin malam, 15 Januari 2024. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dua Kali Disertai Guguran Awan Panas

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki harus mewaspadai potensi banjir lahar.