TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri merekrut beberapa mantan pegawai KPK. Dari 57 orang yang tak lolos tes wawasan kebangsaan atau TWK, sebanyak 44 orang menyatakan bergabung. Sementara, 13 orang tidak ikut bergabung.
Salah satu yang tidak ikut adalah Ita Khoiriyah alias Tata. Mantan staf Humas KPK itu mengatakan ingin fokus mengelola bisnis kuenya dan melanjutkan sekolah.
"Saya punya rencana sendiri ke depannya yang membutuhkan energi dan fokus secara khusus," kata Tata, Senin, 6 Desember 2021.
Meski menolak, Tata mengatakan tawaran dari Polri itu menunjukkan bahwa Tes Wawasan Kebangsaan yang membuat dirinya dan kawan-kawannya tersingkir cuma akal-akalan. "Dan semakin memperjelas bahwa TWK KPK kemarin bermasalah," kata dia. Selain Tata, ada 13 pegawai lainnya yang memilih tidak bergabung. Berikut daftarnya.
- Lakso Anindito
- Rasamala Aritonang
- Benydictus Siumlala Martin Sumarno
- Tri Artining Putri
- Rieswin Rachwell
- Ita Khoiriah
- Christie Afriani
- Damas Widyatmoko
- Wisnu Raditya Ferdian
- Rahmat Reza Masri
- Arien Winiasih
- Agtaria
- Nanang Priyono (Almarhum)
Sementara itu, mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan resmi menerima tawaran menjadi Aparatur Sipil Negara di Polri. Novel mengungkapkan kesediaannya itu setelah mengikuti sosialisasi Peraturan Kepolisian RI Nomor 15 Tahun 2021 tentang pengangkat 57 eks pegawai KPK menjadi ASN Polri.
Novel mengungkap pertimbangannya memutuskan bergabung menjadi ASN Polri. Dia mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah mengatakan bahwa eks pegawai KPK akan ditempatkan di satuan tugas khusus pencegahan korupsi. Dia merasa lewat satgas itu dirinya bisa tetap berkontribusi dalam memberantas korupsi.