TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong mengatakan Indonesia kembali kedatangan sekitar 1,9 juta vaksin Astrazeneca pada Minggu malam, 5 Desember 2021. Vaksin Covid-19 tersebut didapat melalui mekanisme pembelian langsung.
“Dengan kedatangan vaksin tahap ke-147 berupa 1.932.000 dosis vaksin AstraZeneca ini, maka total vaksin yang telah diterima Indonesia baik dalam bentuk jadi maupun bulk (bahan baku) sebanyak 395.544.580 dosis,” ujar Usman, Senin, 6 Desember 2021.
Usman menyatakan kedatangan vaksin tersebut untuk menjaga stabilitas stok demi kelancaran program vaksinasi Covid-19. Diharapkan pada akhir tahun ini sebanyak 80 persen dari target sasaran telah mendapatkan setidaknya vaksinasi dosis pertama. Lalu 60 persen di antaranya telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap.
Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak menunda vaksinasi dengan alasan menunggu merek vaksin Covid-19 tertentu. Sebab seluruh merek dan jenis vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi nasional adalah sama-sama baik dan berkhasiat.
Menurut dia, semakin masyarakat menunda, semakin rentan dan tinggi pula risiko untuk tertular. "Itulah mengapa pemerintah terus berusaha melakukan akselerasi cakupan vaksinasi agar semakin banyak orang tervaksin, terlindungi, dan kekebalan kelompok segera terbentuk,” ujar Usman.
Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 Usman mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan. Ia meminta warga agar menghindari mobilitas dan kerumunan. “Dengan ikhtiar kita bersama, semoga kondisi yang cukup landai saat ini dapat terus dipertahankan, berlanjut hingga tahun depan tanpa adanya lonjakan kasus,” kata Usman.
Baca juga: Indonesia Kedatangan 5,5 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca dan Covovax