TEMPO.CO, Lumajang - Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar berharap Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan helikopter untuk mengevakuasi warga terisolir akibat bencana awan panas guguran Gunung Semeru.
Hal ini disampaikan Indah kepada Kepala BNPB Mayjen Suharyanto saat terhubung melalui video conference di Puskesmas Penanggal, Kecamatan Candipuro, Sabtu malam, 4 Desember 2021
"Barang kali BNPB bisa bantu, apabila cuaca memungkinkan ada heli untuk memantau. Karena ada warga kami yang terjebak, kami kesulitan, keluarga di sini menangis. Ada 8-10 orang yang terjebak, barang kali ada heli yang bisa memantau," ujar Indah.
Indah menjelaskan saat ini sebagian besar 300 warga di Dusun Curahkobokan berhasil dievakuasi. Tinggal beberapa orang belum dievakuasi karena sulitnya medan.
"Satu jam yang lalu masih ada sekitar 10 orang yang belum bisa dievakuasi karena lokasi sulit. Evakuasi lamban karena mobil evakuasi terhambat lumpur, kami dibantu komunitas jeep, hingga saat ini masih proses evakuasi," ujarnya.
Ia juga berharap BPBD Kabupaten Malang dapat mendirikan posko pengungsian di Kecamatan Pronojiwo mengingat akses yang terputus akibat ambruknya Jembatan Perak.
Menanggapi permintaan tersebut, Mayjen Suharyanto mengatakan bakal mengirimkan dua helikopter untuk membantu evakuasi warga terisolir dampak awan panas guguran Gunung Semeru.
"Yang utama bagi kami adalah keselamatan jiwa masyarakat, kalau cuaca memungkinkan kami juga kirimkan dua heli untuk mengevakuasi warga," jelasnya.
Baca:
Kondisi Medan Jadi Kendala Evakuasi 10 Korban Awan Panas Guguran Gunung Semeru
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.