TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan menjelang akhir 2021 target penyuntikan vaksin Covid-19 secara nasional belum tercapai. Menurut dia, hal itu terjadi karena kondisi di lapangan yang semakin sulit.
"Saat ini dosis 1 sudah mulai masuk ke area yang sulit karena 33 persen yang belum mendapatkan vaksin ini di daerah terpencil dan kepulauan. Jadi memang tantangan besar untuk mencapai sisa sasaran ini," kata Nadia saat dihubungi, Kamis, 2 Desember 2021.
Hingga saat ini, Nadia mengatakan capaian vaksinasi dosis 1 adalah 140,5 juta atau 67,48 persen dari total target nasional. Sedangkan target vaksinasi dosis 1 pemerintah di akhir 2021 adalah 80 persen.
Sementara untuk vaksinasi dosis 2 ditarget hingga akhir tahun 2021 sebesar 60 persen. Namun Nadia mengatakan saat ini capaiannya baru 96,8 juta atau 46,51 persen.
Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk terus mengebut vaksinasi nasional. Hal ini tak terlepas dari kemunculan varian baru Covid-19, yakni varian Omicron. Pemerintah terus mendorong vaksinasi menjelang libur Natal dan tahun baru.
Nadia mengatakan Kementerian Kesehatan telah meminta kabupaten/kota untuk menghabiskan vaksin Covid-19 yang tersisa. Secara khusus, Kemenkes meminta daerah yang belum memvaksin lebih dari 500 ribu warganya untuk segera mengejar target itu.
Di sisi lain, Kemenkes meminta warga untuk tidak pilih-pilih vaksin Covid-19 dan menerima yang tersedia. Pemerintah daerah pun diminta agar lebih inovatif dalam mencari cara untuk mendorong vaksinasi Covid19. "Termasuk juga bila diperlukan menjadikan vaksinasi sebagai syarat administrasi," kata Nadia.
Baca juga: Kemenkes Targetkan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Paling Cepat Januari 2022
Catatan:
Berita ini mengalami revisi pada paragraf keenam tentang target vaksinasi untuk daerah. Revisi dilakukan pada Kamis, 2 Desember 2021 pukul 16.05 WIB. Redaksi mohon maaf atas kekeliruan ini.