TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menilai reformasi birokrasi di sejumlah daerah masih belum optimal karena birokrat atau pemimpin masih menempatkan diri sebagai penguasa.
"Pola pikir birokrat yang masih menempatkan diri sebagai penguasa, sebagai orang yang minta dilayani, tetapi tidak mau melayani," kata Mahfud Md dalam acara Seminar Nasional bertema 'Reformasi Birokrasi dan Penandatanganan Butir-Butir Komitmen Kepala Daerah' yang disiarkan melalui Youtube Kemenko Polhukam, Rabu, 1 Desember 2021.
Sehingga, kata Mahfud, sikap tersebut menyebabkan pelayanan yang lambat, prosedur berbelit-belit, dan budaya afiliasi yang masih melekat. Dampaknya dapat mendorong terjadinya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Faktor lain yang menyebabkan sulitnya pelaksanaan reformasi birokrasi adalah komitmen pemimpin.
Menurut dia, setiap perubahan itu harus selalu dimulai dari komitmen pemimpin. "Tanpa komitmen pemimpin dan pimpinan, maka mustahil terjadi perubahan," kata Mahfud.
Mahfud berujar pemimpin harus memiliki komitmen dalam melakukan modernisasi birokrasi, antara lain melalui penerapan sistem informasi, menyederhanakan prosedur yang rumit, dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. "Komitmen kuat dan pemimpin yang mempunyai keinginan untuk membawa birokrasi yang dipimpinnya maju, tentu akan selalu mendorong terciptanya good governance dan clean government di lingkungan kerja masing-masing," katanya.
Reformasi, kata Mahfud, pada dasarnya ialah upaya pembaruan dan perubahan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek penerapan pelayanan prima. Reformasi birokrasi merupakan usaha pemerintah mengubah sistem penyelenggaraan pemerintahan menjadi lebih baik untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan memberikan pelayanan publik yang prima.
"Birokrasi pemerintah sejatinya merupakan mesin penggerak pembangunan dalam rangka mencapai tujuan bernegara yang pada akhirnya akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ujar Mahfud ihwal reformasi birokrasi.
Baca Juga: Menteri Tjahjo Kumolo Anggap Reformasi Birokrasi Hanya di Kulit