Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HUT Korpri ke-50: Sejak 1999 Tak Mudah Anggota Korpri Main Politik

Reporter

image-gnews
Presiden Joko Widodo (tengah) alias Jokowi saat bersama peserta Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia KORPRI di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019.  Jokowi dalam sambutannya mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) agar program Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dibuat lebih sederhana. TEMPO/Subekti.
Presiden Joko Widodo (tengah) alias Jokowi saat bersama peserta Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia KORPRI di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019. Jokowi dalam sambutannya mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) agar program Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dibuat lebih sederhana. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bertepatan dengan hari ini, Senin, 29 November 2021, Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri merayakan hari jadi yang ke-50. Sejarah berdirinya Korpri memiliki perjalanan yang panjang, berlatarbelakang dari zaman penjajahan hingga akhirnya dibentuk pada era Orde baru.

Melansir dari laman bkppd.pasuruankab.go.id, lahirnya Korpri bermula dari latar belakang pegawai di zaman kolonial kedudukannya hanya dianggap sebagai pegawai kasar atau kelas bawah, lantaran pengadaannya didasarkan atas kebutuhan penjajah semata. Ketika Belanda hengkang dari Indonesia karena Jepang, seluruh pegawai pemerintah eks Hindia Belanda diperkerjakan oleh pemerintah Jepang sebagai pegawai pemerintah.

Saat Indonesia merdeka, seluruh pegawai pemerintah Jepang secara otomatis dijadikan Pegawai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada 27 Desember 1949 Belanda mengakui kedaulatan RI, Pegawai NKRI terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Pegawai Indonesia di wilayah kekuasaan RI, Pegawai RI di wilayah kedudukan Belanda (Non Kolaborator), dan pegawai pemerintah yang bersedia bekerja sama dengan Belanda (Kolaborator). Setelah pengakuan kedaulatan tersebut, seluruh pegawai RI, pegawai RI non Kolaborator, dan pegawai pemerintah Belanda dijadikan Pegawai RI Serikat.

Di era RIS, atau era pemerintahan parlementer, diwarnai oleh jatuh bangunnya kabinet. Para politisi atau tokoh partai mengganti dan memegang kendali pemerintahan, hingga memimpin berbagai departemen, dan sekaligus menyeleksi pegawai negeri. Akibatnya warna departemen ditentukan oleh partai yang berkuasa saat itu, Pegawai Negeri Sipil atau PNS yang seharusnya berfungsi melayani masyarakat dan negara menjadi alat politik partai dan terkotak-kotak.

Prinsip penilaian prestasi atau karier pegawai negeri yang adil dan sehat hampir diabaikan. Kenaikan pangkat PNS misalnya, dimungkinkan karena adanya loyalitas kepada partai atau pimpinan departemennya. Afiliasi pegawai pemerintah sangat kental diwarnai dari partai mana ia berasal. Kondisi ini terus berlangsung hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Melansir dari rri.co.id, Berdirinya Kopri telah ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor : 82 Tahun 1971, pada 29 November 1971. Sejak saat itu, tiap jatuh 29 November akan diperingati sebagai hari jadi Kopri. Keppres tersebut muncul sebagai satu-satunya wadah untuk menghimpun dan membina seluruh pegawai RI di luar kedinasan untuk menata sistem kepegawaian di Tanah Air. Upaya penataan kembali ini berdasarkan adanya penyalahgunaan kekuasaan dan menjadi alat politik dari partai-partai berkuasa oleh para pegawai negeri sebelum era Orde Baru.

Namun upaya penataan tersebut tak berjalan dengan baik, sebab saat Orde Baru Korpri menjadi alat politik kembali. Terbukti dari munculnya Undang-Undang Nomor 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya serta Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1976 tentang Keanggotaan PNS dalam Partai Politik, semakin mengukuhkan fungsi Korpri untuk memperkuat partai. Sehingga setiap kali terjadi birokrasi, Korpri selalu memihak kepada salah satu partai dan wajib menyalurkan aspirasi politik mereka untuk partai tertentu di setiap Musyawarah Nasional Korpri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memasuki Era reformasi muncul keberanian mempertanyakan konsep monoloyalitas Korpri, yang menyebabkan terjadi perdebatan tentang kiprah pegawai negeri dalam pembahasan RUU Politik di DPR. Perdebatan tersebut menghasilkan konsep dan disepakati bahwa Korpri harus netral secara politik.

Di era Reformasi, para pemimpin negara mendorong tekad Korpri untuk senantiasa netral dan lebih berorientasi pada tugas, serta pelayanan, dan selalu senantiasa berpegang teguh pada profesionalisme. Selain itu Korpri senantiasa berpegang teguh pada Panca Prasetya KORPRI PP Nomor 12 tentang Perubahan atas PP Nomor 5 Tahun 1999 muncul untuk mengatur keberadaan PNS yang ingin jadi anggota Parpol.

Dengan adanya ketentuan di dalam PP tersebut, anggota Korpri tidak dimungkinkan untuk ikut dalam kancah partai politik apa pun. Korpri hanya bertekad berjuang untuk menyukseskan tugas negara, terutama dalam melaksanakan pengabdian bagi masyarakat dan negara, begitu tujuannya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Ada Petisi Tunbtut Jokowi Soal THR PNS, Ketua Korpti: Negara Sedang Sulit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

2 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.


KPK Ingatkan Keluarga Tahanan Tak Berikan Imbalan ke Pegawai Rutan saat Kunjungan Lebaran

10 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
KPK Ingatkan Keluarga Tahanan Tak Berikan Imbalan ke Pegawai Rutan saat Kunjungan Lebaran

KPK mengimbau para keluarga tahanan yang berkunjung di Rutan cabang KPK saat Idulfitri agar tak memberikan imbalan kepada pegawai rutan.


Pertamina Copot Arie Febriant, Pegawai yang Viral karena Meludah

11 hari lalu

Arie Febriant. Instagram
Pertamina Copot Arie Febriant, Pegawai yang Viral karena Meludah

Pegawai Kilang Pertamina Internasional bernama Arief Febriant viral usai parkir dan meludahi kendaraan pengendara lain di jalan.


Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

11 hari lalu

Ilustrasi uang THR. ANTARA
Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh


PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

14 hari lalu

Para pengunjuk rasa memegang plakat pada hari protes solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di London, Inggris, 11 November 2023. REUTERS/Hollie Adam
PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

PNS Inggris yang mengawasi ekspor senjata ke Israel meminta berhenti kerja atas kekhawatiran terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.


Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

18 hari lalu

Bendera Cina dan Indonesia. Shutterstock
Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.


Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

20 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.


Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

20 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.