TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir dan masih menjadi ancaman pada 2022. Hal itu merespons munculnya varian baru Covid-19, yakni varian Omicron.
"Di tahun 2022 pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman dunia dan juga ancaman bagi negara Indonesia," ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 29 November 2021.
Selain varian lama, lanjut Jokowi, di beberapa negara telah muncul varian baru Covid-19 berjenis B.1.1.529 atau varian Omicron. Ia meminta agar semua pihak terus waspada.
"Antisipasi dan mitigasi perlu disiapkan sedini mungkin agar tidak mengganggu kesinambungan program reformasi struktural yang sedang kita lakukan serta program pemulihan ekonomi nasional," ujar Jokowi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan varian Omicron belum terdeteksi di Indonesia. Varian baru itu semula terdeteksi di Afrika Selatan dan kemudian ditemukan di sejumlah negara lain. "Sampai sekarang di Indonesia belum teramati adanya Varian Omicron ini," ujar Budi dalam konferensi pers, Ahad, 28 November 2021.
Beberapa kebijakan yang diambil pemerintah untuk mencegah masuknya varian Omicron di antaranya melarang masuk WNA yang memiliki riwayat perjalanan selama 14 hari terakhir ke negara-negara di Afrika, seperti Afrika Selatan, Botswana, Namibia. Lalu Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia dan Hongkong.
Sementara untuk WNI yang pulang ke Indonesia dan memiliki riwayat perjalanan dari negara-negara yang tersebut akan dikarantina selama 14 hari.
Pemerintah juga akan menambah waktu karantina bagi WNA dan WNI dari luar negeri, selain dari negara di Afrika, menjadi 7 hari dari sebelumnya 3 hari. Kebijakan penambahan masa karantina ini akan berlaku mulai 29 November 2021 pukul 00.01.
Menkes Budi Gunadi menambahkan pemerintah akan memastikan semua kantor karantina, baik pelabuhan udara, laut, dan darat dipantau ketat untuk mencegah masuknya varian Omicron. "Untuk semua kedatangan internasional, nanti kalau ditemukan positif semuanya akan dilakukan genome sequencing untuk mendeteksi varian baru ini," ujar dia.
Baca: Ini Skema Pengetatan di Bandara Soekarno-Hatta untuk WNA dari 11 Negara
DEWI NURITA