TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kadernya, terutama yang ada di Jawa Tengah, untuk belajar membangun militansi dan pengelolaan partai kepada PDI Perjuangan.
Hal tersebut disampaikan Muzani tanpa alasan, karena di provinsi lain, partai politik pemenang pesta demokrasi sudah terbiasa bergantian, kecuali di Jateng.
"Di Jabar, Jatim, Banten atau bahkan di DKI Jakarta bergantian partai, namun di Jateng, PDIP selalu mendominasi dan saya mengakui Jateng memang jadi kandang banteng," ujarnya.
Pada kesempatan itu, satu-satunya parpol yang hadir adalah PDIP yang diwakili Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Muhammad Mahfuz Hasibuan dan pengurus DPC PDIP Kota Semarang.
Dari Partai Gerindra hadir Waketum DPP Gerindra Sugiono, pengurus DPP Prasetyo Hadi, Ketua DPD Gerindra Jateng Abdul Wachid, Sekretaris DPD Gerindra Sriyanto Saputro, dan Wakil Ketua DPD Gerindra Jateng Yudi Indras.
Di hadapan dua kader PDIP tersebut, Muzani menyampaikan alangkah baiknya jika partai bekerja sama karena sudah tidak saatnya saling bersitegang.
Muzani memuji kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai dari pembangunan infrastruktur, kawasan industri hingga soal rencana pembangunan ibu kota baru yang harus terus dilakukan setelah masa pemerintahan Jokowi-Maruf Amin berakhir.
Usai acara, Muzani mengatakan kepada wartawan mengenai keharmonisan Partai Gerindra dan PDIP juga terjadi dengan parpol lain.
"Semua (parpol) berhubungan baik karena merupakan sahabat dan kawan seperjuangan," katanya.
Saat ditanya apakah hubungan baik Partai Gerindra dan PDIP akan berujung pada koalisi Pemilu 2024, Muzani berharap demikian. "Mudah-mudahan," ujarnya.
Ketika dimintai tanggapan bakal pasangan calon presiden Prabowo-Puan Maharani yang ramai di berbagai media sosial, Muzani hanya mengatakan "Gak apa-apa, bagus-bagus saja."