Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awal Terbentuknya Pemuda Pancasila Diinisiasi Para Tokoh Militer

Reporter

image-gnews
Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 November 2021. Aksi tersebut menuntut Anggota DPR RI fraksi PDIP Junimart Girsang untuk meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap telah meminta Kemendagri untuk membubarkan Ormas Pemuda Pancasila. TEMPO/Ridho Fadilla
Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 November 2021. Aksi tersebut menuntut Anggota DPR RI fraksi PDIP Junimart Girsang untuk meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap telah meminta Kemendagri untuk membubarkan Ormas Pemuda Pancasila. TEMPO/Ridho Fadilla
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - AKBP Dermawan Karosekali, korban pengeroyokan massa ormas Pemuda Pancasila (PP) mengalami luka yang serius pada bagian kepala. Kepala Bagian (Kabag) Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya itu dikeroyok massa PP saat menggelar demo di depan Gedung DPR, Kamis, 25 November 2021. Akibat pengeroyokan itu, Dermawan dilarikan ke Instalansi Gawat Darurat dan dilakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk CT Scan.

Lalu, bagaimana profil ormas Pemuda Pancasila ini?

Pemuda Pancasila merupakan sebuah organisasi paramiliter yang dibentuk pada 28 Oktober 1959. Ormas ini diinisiasi beberapa tokoh militer, seperti AH Nasution, Ahmad Yani, Gatot Subroto, dan beberapa tokoh militer yang lain kala itu. Kelahiran PP dibidani oleh Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Organisasi ini merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan saat itu.

Karena undang-undang melarang militer aktif melakukan kegiatan politik praktis maka para petinggi militer mendirikan IPKI dan tujuan utama dari pendirian IPKI adalah melindungi Indonesia dari bahaya komunis, yang saat itu Partai Komunis Indonesia (PKI) berjaya.

IPKI selalu mengontrol dan membayang-bayangi gerakan yang dilakukan oleh PKI. Ketika PKI membentuk Pemuda Rakyat, IPKI dengan segera membentuk Pemuda Pancasila. PP ini memiliki peran penting mendukung rezim Soeharto di awal Orde Baru. 

EIBEN HEIZIER

Baca: Pemuda Pancasila Cari Pria yang Instruksikan Anggotanya untuk Membunuh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


G30S: 58 Tahun Lalu, Begini Proses Evakuasi 7 Jasad Pahlawan Revolusi dari Sumur Lubang Buaya

3 jam lalu

Sugimin (tiga dari kanan) saat menarik jenazah enam jenderal dan satu perwira dari sumur Lubang Buaya, 4 Oktober 1965. (Istimewa)
G30S: 58 Tahun Lalu, Begini Proses Evakuasi 7 Jasad Pahlawan Revolusi dari Sumur Lubang Buaya

Pada 4 Oktober 1965, jenazah pahlawan revolusi korban G30S diangkat dari sumur Lubang Buaya. Pierre Tendean pertama dievakuasi, DI Panjaitan terakhir.


Pasca Peristiwa G30S 1965, Apa Langkah Sukarno, Soeharto, DN Aidit, dan Pemimpin Rusia Leonid Brezhnev?

1 hari lalu

Diorama adegan saat anggota PKI menyiksa dan menawan Mayjen S Parman, Mayjen Suprapto, Brigjen Sutoyo dan Lettu Pierre Tendean di dalam Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Menjelang peringatan G30S, monumen ini akan ramai dikunjungi warga. TEMPO/Subekti.
Pasca Peristiwa G30S 1965, Apa Langkah Sukarno, Soeharto, DN Aidit, dan Pemimpin Rusia Leonid Brezhnev?

Setelah peristiwa G30S 1965, dalam situai tak menentu, apa langkah yang dilakukan Presiden Sukarno, Mayjen Soeharto dan pemimpin PKI DN Aidit?


Profil Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution Saksi Peristiwa G30S, Mengenang Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani

1 hari lalu

Museum Abdul Haris Nasution atau Museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution di Jalan Teuku Umar No. 40, Jakarta, 23 September 2014. Pada 1 Oktober 1965, ditempat inilah terjadi peristiwa dramatis yang hampir merenggut nyawa DR. Abdul Haris Nasution. TEMPO/Subekti
Profil Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution Saksi Peristiwa G30S, Mengenang Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani

Museum ini semula kediaman pribadi keluarga Jenderal AH Nasution. Tempat ini saksi G30S, penembakan Ade Irma Suryani dan penculikan Pierre Tendean.


Hari Kesaktian Pancasila Bukan Hari Lahir Pancasila

1 hari lalu

Patung 7 pahlawan di Monumen Lubang Buaya. Shutterstock
Hari Kesaktian Pancasila Bukan Hari Lahir Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila tidak sama, simak perbedaan keduanya


Sejumlah Larangan Rezim Orde Lama dan Orde Baru untuk Anak Muda: Musik Ngak Ngik Ngok, Celana Ketat, Rambut Gondrong

2 hari lalu

Koes Bersaudara. YouTube
Sejumlah Larangan Rezim Orde Lama dan Orde Baru untuk Anak Muda: Musik Ngak Ngik Ngok, Celana Ketat, Rambut Gondrong

Pada era orde lama dan orde baru tetapkan beberapa larangan untuk anak muda seperti musik ngak ngik ngok, rambut gondrong, dan celana ketat.


Profil I.J. Kasimo, Penggagas Kasimo Plan untuk Ketahanan Pangan Era Orde Lama

3 hari lalu

IJ Kasimo. Wikipedia
Profil I.J. Kasimo, Penggagas Kasimo Plan untuk Ketahanan Pangan Era Orde Lama

Jokowi khawatir soal sejumlah negara yang menghentikan ekspor beras. Ini profil I.J. Kasimo tokoh ketahanan pangan era orde baru.


Peristiwa G30S 1965: Hari Terakhir Pierre Tendean Menemani Bermain Ade Irma Suryani

3 hari lalu

Ade Irma Suryani Nasution dan Pierre Tendean. dok. Museum AH Nasution
Peristiwa G30S 1965: Hari Terakhir Pierre Tendean Menemani Bermain Ade Irma Suryani

Hari terakhir Kapten Pierre Tendean menemani bermain Ade Irma Suryani, putri Jenderal AH Nasution. Peristiwa G30s merenggut nyawa keduanya.


22 Bulan Setelah G30S Museum Lubang Buaya Diresmikan Soeharto

3 hari lalu

Baju berdarah dan barang-barang lainnya milik Letjen Ahmad Yani korban keganasan peristiwa G30S yang berada di Museum Pengkhianatan PKI, Lubang Buaya, Jakarta. Peristiwa berdarah ini terjadi pada 30 September 1965. TEMPO/Subekti.
22 Bulan Setelah G30S Museum Lubang Buaya Diresmikan Soeharto

Peristiwa G30S tak bisa dipisahkan dari lokasi pembunuhan para jenderal TNI AD di Lubang Buaya. 22 bulan setelah itu didirikan Museum Lubang Buaya.


5 Lokasi Berhubungan dengan Peristiwa G30S 1965

3 hari lalu

Bangunan Istana Bogor. Dok. Biro Sekretariat Presiden
5 Lokasi Berhubungan dengan Peristiwa G30S 1965

Lokasi peristiwa G30S yang sering diketahui hanyalah Lubang Buaya. Namun, ada lokasi lain yang juga tak kalah pentingnya terkait peristiwa itu.


Kata Arifin C. Noer Soal Pembuatan Film Pengkhianatan G30S/PKI: Benar-benar Gila. Edan!

3 hari lalu

Sutradara Arifin C. Noer. Dok. TEMPO/ Rini PWI
Kata Arifin C. Noer Soal Pembuatan Film Pengkhianatan G30S/PKI: Benar-benar Gila. Edan!

Film Pengkhianatan G30S/PKI dibuat 2 tahun, melibatkan 120 tokoh utama dan 10 ribu figuran. "Benar-benar Gila. Edan!," kata sutradara Arifin C. Noer.