TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan ada tujuh hal yang bisa dilakukan di Indonesia untuk mengantisipasi varian B.1.1.529.
Hal pertama adalah menata ulang aturan masuknya pengunjung dari negara terjangkit. "Setidaknya rinci mengecek riwayat perjalanan, karena bisa saja sekarang datang dari negara aman, misalnya, tapi beberapa hari sebelumnya berkunjung ke negara terjangkit," kata Tjandra dalam keterangannya, Sabtu, 27 November 2021.
Beberapa negara yang terjangkit varian baru yang dinamakan Omicorn ini, seperti Afrika Selatan, Belgia, dan Hongkong. Tjandra mengatakan, pemerintah perlu memberlakukan karantina dengan lebih ketat, serta meningkatkan jumlah pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) pada pendatang.
Langkah kedua, kata Tjandra Yoga, adalah dengan meningkatkan WGS pada umumnya, sebaiknya dapat sampai beberapa puluh ribu pemeriksaan, seperti yang dilakukan India. Hal ketiga adalah mewaspadai jika ada klaster kasus di berbagai kabupaten/kota. "Artinya surveilans berbasis lab harus amat ditingkatkan," ujarnya.
Hal keempat adalah meningkatkan jumlah tes agar semua kabupaten/kota melakukannya sesuai jumlah minimal WHO, jangan hanya angka nasional. Langkah kelima, melakukan telusur pada semua kontak dari seorang kasus. Setidaknya, kata Guru Besar FKUI ini, kalau ditetapkan hanya 8 orang yang ditelusur maka pada berbagai keadaan mungkin belum cukup.
Langkah keenam adalah meningkatkan vaksinasi agar 55 persen rakyat Indonesia yang belum mendapat vaksin memadai (2 kali) segera mendapatkannya, terutama kalangan lansia. "Dalam hal ini perlu dicari mekanisme terbaik agar laju vaksinasi yang diberitakan menurun dapat meningkat dengan nyata," katanya.
Terakhir, Tjandra menyarankan selalu mengikuti perkembangan ilmiah yang ada, yang mungkin berubah amat cepat. Selain itu, semua keputusan harus berdasar bukti ilmiah atau evidence-based decision making process. Bagi masyarakat, Tjandra meminta agar tetap ketat menjaga protokol kesehatan, 3M dan 5M. Kemudian memeriksakan diri bila ada keluhan dan atau kontak dengan seseorang yang sakit (apalagi kalau datang dari negara terjangkit) dan segera divaksinasi.