TEMPO.CO, Jakarta - Ignasius Jonan menerima gelar kehormatan doktor honoris causa dari Universitas Airlangga (Unair). Salah satu alasan pemberian gelar tersebut adalah prestasi dan kontribusinya bagi Indonesia.
"Yang fenomenal adalah ketika beliau menjadi Direktur Utama PT KAI dengan melakukan reformasi dan restorasi," kata Rektor Unair, Moh. Nasih, seperti dikutip Tempo dari laman Unair News, Selasa, 23 November 2021.
Jonan menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) pada 2009-2014. Selama jadi dirut, alumnus S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair angkatan 1986 itu membawa perubahan besar di PT KAI.
Di antaranya adalah menjaga kebersihan kereta dan stasiun, pemesanan tiket selain di stasiun sehingga antrian tidak menumpuk di stasiun, serta sistem tiket terpadu sehingga tidak ada calo atau pun penumpang gelap.
Selain itu, kata Nasih, Jonan juga pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Saat itu, ia turut berprestasi dengan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga dan kebijakan B20 yang ia gagas.
Program B20 dan kendaraan listrik ternyata menjadi strategi yang mampu menekan impor BBM dan menyelamatkan devisa negara. Ia juga berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, sehingga hampir 100 persen.
Pria berusia 58 tahun ini juga berhasil mengambil alih 51 persen saham PT Freeport. Atas pencapaiannya ini, tak heran Jonan pernah mendapat penghargaan Lencana Bintang Jasa Chevalier de la Legion d'Honneur dari Presiden Perancis.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Ignasius Jonan Terima Gelar Kehormatan Doktor Honoris Causa dari Unair
