TEMPO.CO, Surabaya - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Hotman Siahaan, melihat siapapun yang akan terpilih sebagai Ketua Umum PB NU dalam Muktamar ke-34 di Lampung, sama-sama menguntungkan Presiden Joko Widodo.
Menurut Hotman Jokowi mempunyai hubungan dekat dengan dua kandidat calon ketua umum, Said Aqil Siradj dan Yahya Staquf.
Yahya Staquf misalnya, pernah diangkat Jokowi menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Adapun, kata dia, Jokowi juga tidak punya konflik dengan Said Aqil.
“Dengan Kiai Said, Presiden mesra juga kan? Buktinya beliau diberi tempat sebagai komisaris perusahaan BUMN,” ujar Hotman saat dihubungi, Senin, 22 November 2021.
Selain itu, Hotman melihat Said Aqil dan Yahya Staquf juga berhubungan baik dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Selain itu, Hotman menilai, dalam Muktamar NU ini dukungan Ma’ruf Amin untuk calon ketua umum tertentu tidak akan banyak berpengaruh. Musababnya, di NU banyak matahari yang sama-sama bersinar terang.
“Ada matahari dari Rembang, ada matahari dari Lirboyo, dari Tebuireng, dari Cipasung dan lain-lain, yang sinarnya sama-sama terang. Di situlah hebatnya NU, kita sulit merujuk satu matahari. Sehingga peran wakil presiden, kendati sekarang punya pengaruh besar di NU, tapi NU punya otonomi yang hebat,” tutur Hotman.