TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Distrik Suru-Suru, Yahukimo, Papua, pada Sabtu, 20 November 2021 lalu. Serangan itu menewaskan satu prajurit TNI.
"Panglima Komando Daerah Pertahanan XVI Yahukimo Brigadir Jenderal Elkius Kobak mengaku bertanggung jawab atas penembakan," ujar juru bicara Komnas TPNPB OPM Sebby Sambom, dalam keterangan tertulis, Ahad, 21 November 2021.
Menurut Sebby, Elkius Kobak telah menetapkan Yahukimo adalah wilayah perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk merebut Kemerdekaan Papua. Hal ini dilaporkan Elkius saat dihubungi via telepon satelit.
Sebby pun mengatakan ada sejumlah ultimatum yang diberikan Elkius. Pertama adalah meminta pembangunan pos militer di sana.
"Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo, dalam hal ini bupati, wakil bupati, dan SKDA berhenti memberikan izin pembangunan Mako Brimob di Yahukimo serta Koramil di Suru-Suru," kata dia.
Selain itu Elkius juga mengusir masyarakat non-Papua yang ada di sana serta mengingatkan para kepala suku agar tak menjadi pengkhianat. Terakhir, ia juga mengancam akan menembak jatuh pesawat TNI yang melintasi wilayah Suru-Suru.
Penembakan terhadap prajurit TNI ini terjadi pada Sabtu, 20 November 2021. Prajurit yang tertembak dalam bentrokan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) merupakan anggota Satuan BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Persiapan Suru-Suru. Satu prajurit terluka dan satu lainnya tewas tertembak.