TEMPO.CO, Mandalika - Ada bau tak sedap terhirup jelang perhelatan World Superbike atau WSBK Mandalika, Lombok Tengah. Di Dusun Ebunut, yang ditempati oleh puluhan warga, ditemukan sejumlah anjing mati mendadak. Warga mengklaim anjing-anjing piaraan mereka diracun.
Belum bisa dipastikan berapa jumlah anjing yang mati. Dari penelusuran Tempo bersama warga, sedikitnya ada tujuh ekor anjing mati yang diduga diracun.
Kamil (45 tahun), salah seorang warga Ebunut mengaku telah menguburkan empat ekor anjing milik tetangganya dan seekor anjing miliknya. Menurut dia, anjing-anjing itu memang mati diracun. “Saya enggak tega. Menangis saya,” kata Kamil ketika ditemui Tempo, Kamis, 18 November 2021.
Anjing kesayangan yang sudah setahun hidup bersama keluarga, ditemukan Kamil telah tewas pada pukul 03.00 dinihari. Tentang siapa yang meracun anjing-anjing itu, Kamil tak tahu pasti.
Hanya saja, menurut dia, sejumlah orang memang mendatangi perkampungan malam-malam mencari anjing beberapa hari menjelang pelaksanaan WSBK. Kamil menduga anjing-anjing tersebut telah diberi racun sehari sebelum kematian. “Besoknya kita temukan bangkai mereka,” ujar Kamil.
Ia mengklaim ada sejumlah orang yang menawarkan sejumlah uang sebesar Rp100.000 kepada warga. Mereka menawari warga untuk menangkap atau membunuh anjing.
Seorang warga yang mengaku bertemu dengan orang tersebut ialah Abdul Kadir (50). Abdul bergeming dan menolak mentah-mentah tawaran itu. “Siapa yang tega membunuh anjing yang sudah lama hidup bersama dengan kita,” kata dia.
Penolakan serupa dilontarkan Mukhlis (40). “Ndak mau saya. Siapa yang tega? Hewan kan dipelihara juga. Kita kasi makan.” Kata Mukhlis, “Kalau ada apa-apa dia (anjing) yang duluan beritahu kita, kalau ada orang.”
Perihal kematian sejumlah anjing menjelang pelaksana WSBK, ITDC melalui Vice Presiden Corporate Secretary Miranti Nasti Rendranti menyatakan ihwal isu anjing pihaknya wajib menghalau yang memasuki sirkuit, khususnya area paddock, “Karena akan mengganggu ketertiban dan keselamatan pembalap untuk jalannya event balap,” kata Miranti lewat pesan Whatsapp, Sabtu, 20 November 2021.
Miranti tak menjawab tentang dugaan pihak ITDC yang meracun anjing-anjing di dalam sirkuit. Dia menyatakan hanya ada pembatas di lingkar Sirkuit Mandalika yang bisa menghalau masuknya anjing. “Kami memasang pagar yang rapat di sekeliling agar anjing yang sudah dihalau tidak kembali masuk ke sirkuit,” kata Miranti.
Kepala Dinas Pertanian, Lombok Tengah, Lalu Iskandar mengatakan tidak pernah mengeksekusi anjing di sekitar sirkuit dengan diracun. Iskandar mengaku pernah diajak dalam rapat koordinasi membicarakan penanganan anjing liar di sekitar Sirkuit Mandalika sebelum WSBK. Hanya saja tidak ada tindak lanjut setelah itu.
“Kita pernah rapat bersama tentang anjing itu. Cuma kan kesulitannya banyak Kita enggak punya bius, enggak punya apa-apa,” tutur Iskandar.
Menurut Iskandar, tak ada tindak lanjut apa pun yang melibatkan Dinas Pertanian setelah rapat koordinasi jelang pelaksanaan WSBK Mandalika. “Setelah itu tidak ada tindak lanjut, tidak ada rapat-rapat lagi,” kata Iskandar.
Baca juga: Ada Anjing, Sapi, dan Serigala di Sirkuit Mandalika, Kapolda NTB Bicara
ABDUL LATIEF APRIAMAN