INFO NASIONAL - Festival Kolaborasi Jakarta di berbagai lokasi dan di media sosial mendapatkan respons positif dari masyarakat. Berbagai kegiatan di ruang publik mulai dari pre-event dan event kolaborasi digelar, antara lain Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) XI Tahun 2021, Jakarta Biennale, Tik Tok Challenge, Community Talks, Launching +Jakarta, dan Festival Kerja Bakti.
Rangkaian acara yang diprakarsai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini juga termasuk Policy Discussion, International Plenary Discussion dan Malam Apresiasi. "Bersama kolaborator dan masyarakat Jakarta, acara luring digelar di banyak titik wilayah DKI Jakarta. Untuk kegiatan daring, diadakan di website dan di media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, atau pun platform Zoom online," ujar Andhika Permata, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta yang saat ini juga menjabat sebagai Plt. Kepala Biro Kerja Sama Daerah (KSD) Provinsi DKI Jakarta kepada Info Tempo, Senin, 15 November 2021.
Andhika berharap pelaksanaan Festival Kolaborasi Jakarta ini dapat terintegrasi dan dijadikan model kolaborasi secara rutin.
Salah satu event yang sedang berjalan saat ini adalah ICAD XI di Grand Hotel Kemang. Acara ini berlangsung hingga 28 November mendatang, bermitra dengan platform internasional bergengsi, seperti London Design Biennale, Superdesign Show, dan La Biennale di Venezia. Direktur ICAD, Diana Nazir mengungkapkan, pameran karya baru para seniman terkemuka ini juga menghasilkan pikiran baru yang merespons kota dan ruang urban.
Dengan tajuk ‘Publik’, Arahmaiani, Nindityo Adipurnomo, Eddi Prabandono, dan Budi Pradono merespons lingkungan kota. Ada juga karya seniman muda inovatif, seperti Eldwin Pradipta, Vendy Methodo, Naomi Samara, dan Irwan Ahmett. Sedangkan, untuk karya mancanegara, menghadirkan Wang Bo (China), Charles Lim (Singapura), Takashi Makino (Jepang), Aung Myat Htay (Myanmar), dan Mark Salvatus (Filipina).
Momen ini juga menampilkan #KEMANG12730 – nama kode pos wilayah itu - untuk perayaan desain dan seni yang unik dan khas dari Jakarta Selatan. Publik Jakarta juga dapat menyaksikan karya para seniman di 52 titik di area Jakarta Selatan, antara lain galeri, showroom furniture dan desain, serta beberapa kafe.
Imelda Akmal, penulis arsitektur dan pengunjung, mengungkapkan pelaksanaan ICAD termasuk unik karena menggabungkan karya seni dan desain dalam sebuah pameran yang utuh. “Lewat pameran ini, para seniman dan karyanya telah memberikan sumbangan kritis kepada publik,” katanya. (*)