Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

La Nina Tingkatkan Risiko Banjir hingga Longsor, Berikut Kasusnya Selama Sepekan

Reporter

image-gnews
Tim SAR gabungan bersama warga membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat banjir bandang di Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat 5 November 2021. Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kota Batu hingga hari kedua pencarian korban banjir bandang, tim SAR berhasil menemukan enam jenazah korban dan tiga korban masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Tim SAR gabungan bersama warga membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat banjir bandang di Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat 5 November 2021. Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kota Batu hingga hari kedua pencarian korban banjir bandang, tim SAR berhasil menemukan enam jenazah korban dan tiga korban masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia telah memasuki periode terjadinya fenomena La Nina atau naiknya Suhu Muka Laut (SML). Saat fenomena ini terjadi, secara umum curah hujan di wilayah Indonesia akan meningkat.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa La Nina di Indonesia pada tahun 2021 akan memiliki kondisi yang identik dengan tahun 2020. Namun, dikalkulasikan akan terjadi perluasan wilayah terdampak.

Sehubungan dengan itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito meminta sejumlah daerah mewaspadai La Nina. Hal ini dikarenakan fenomena tersebut dapat memicu bencana hidrometerologi.

Salah satu bencana yang seringkali terjadi akibat fenomena La Nina yaitu banjir. Curah hujan yang meninggi serta daya serap tanah terhadap air yang kurang optimal dapat menjadi faktor terjadinya banjir di berbagai wilayah. Selain itu, tingginya curah hujan akibat fenomena La Nina juga dapat mengikis tanah atau batuan penyusun lereng, menyebabkan tanah longsor.

Selain itu, hasil kajian La Nina 2020 yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan selama bulan November hingga Januari. Oleh karena itu, dengan memasuki minggu kedua bulan November, dapat teridentifikasi bencana-bencana yang sudah terjadi selama pekan sebelumnya. Hal ini dapat menggambarkan kondisi La Nina yang terjadi di Indonesia. Selama sepekan terakhir, berikut fenomena bencana alam yang terjadi:

1. Banjir bandang di Kota Batu Malang, Jawa Timur

Pada Kamis, 4 November 2021 Kota Batu Malang diterjang banjir bandang. Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno. Banjir ini mengakibatkan setidaknya lima lokasi mengalami kerusakan parah.

2. Banjir di Empat Desa di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat

Pada Kamis, 4 November 2021, terjadi banjir yang melanda 4 desa di Kabupdaten Melawi, meliputi Desa Tanjung Tengang, Desa Tanjung Sari, Desa Sungai Sampuk, dan Desa Lihai. Banjir ini menyebabkan kerugian materil sebanyak 1.945 unit rumah, serta membuat 725 warga Kab. Melawi masih mengungsi akibat terdampak bencana.

 

3. Banjir di Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

Sejak Rabu, 3 November 2021 terjadi banjir yang merendam 6 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu. Banjir ini meluapnya sungai-sungai karena tak dapat menampung curah hujan yang tinggi, meliputi Sungai Sibau, Sungai Mendalam, dan Sungai Kapuas. Akibat dari bencana ini, BNPB mencatat setidaknya 1.084 unit rumah terendam oleh banjir, dengan total 6.524 jiwa terdampak banjir.

 

4. Puluhan Bencana Alam yang Landa Kota Bogor

Selama akhir pekan pada 6-7 November, Kota Bogor tercatat mengalami 24 bencana alam, dimana 11 diantaranya merupakan banjir limpasan (run-off) serta 9 tanah longsor. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, banjir ini terjadi akibat intensitas hujan yang bertambah sebanyak 20 hingga 70 persen serta penyempitan aliran sungai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

5. Puluhan Bencana Alam yang Landa Kabupaten Banyumas

Menurut BPBD Banyumas, tercatat selama 22 Oktober 2021 hingga kini terjadi 27 kejadian bencana alam di kabupaten tersebut, dimana 21 di antaranya merupakan bencana tanah longsor, serta 4 bencana banjir. Menurut BPBD setempat, Banyumas memiliki 3 zona kejadian bencana, yaitu zona banjir, zona longsor, dan zona angin kencang.

 

6. Belasan Bencana Banjir dan Longsor di Kota dan Kabupaten Sukabumi

Pada Minggu, 7 November 2021, Kota Sukabumi diguyur oleh hujan deras sepanjang hari hingga mengakibatkan bencana banjir dan longsor. Menurut BPBD Kota Sukabumi, wilayah tersebut tercatat mengalami 11 bencana alam banjir dan longsor, dengan kondisi banjir merendam 6 kawasan di Sukabumi. Selain itu, banjir juga merendam ruas jalan akibat luapan air sungai yang berada di sekitarnya.

 

7. Banjir di Lima Desa di Kabupaten Simeulue dan Kabupaten Aceh Tengah

Pada Sabtu, 6 November 2021, sebanyak 4 desa di Simeulue dan 1 desa di Aceh Tengah mengalami bencana banjir. Desa yang mengalami banjir di Kabupaten Simeulue yaitu Desa Leubang Hulu, Desa Abail, Desa Kuala Baro, dan Desa Suak Buluh, sementara banjir di Aceh Tengah terjadi di Desa Kampung Kuyun. Akibat banjir ini, di Desa Leubang Hulu saja tercatat 452 jiwa terdampak banjir. Sementara itu, banjir di Kampung Kuyun mengakibatkan terendamnya 57 hektar lahan sawah.

 

8. Banjir di Delapan Desa di Kabupaten Aceh Tenggara

Selain di Kabupaten Simeulue dan Aceh Tengah, Kab. Aceh Tenggara juga mengalami bencana banjir di delapan desa pada Sabtu, 6 November 2021 yang menyebabkan 187 rumah warga terendam. Seperti bencana banjir di wilayah lain, kejadian ini juga dipicu karena internsitas hujan yang tinggi sehingga debit air dari sungai yang berada di sekitarnya naik.

 

9. Belasan Bencana Alam di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

BPBD Kuningan mencatat bahwa selama seminggu terakhir hingga 4 November 2021, telah terjadi bencana alam di Kabupaten Kuningan sebanyak 16 kali. Bencana ini meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang, serta pohon tumbang. Kejadian longsor paling banyak terjadi di wilayah Ciniru yakni Desa Cijemit, Desa Cipedes dan Desa Longkewang. Termasuk bencana banjir juga sempat terjadi di Desa Kadatuan, Kecamatan Garawangi. Meskipun skala bencana terbilang kecil dan juga tidak menimbulkan korban jiwa, bencana ini menimbulkan berbagai kerusakan yang merugikan warga yang berada di wilayah terdampak bencana.

Sehubungan dengan banyaknya kasus bencana yang sudah terjadi bahkan di awal-awal fenomena La Nina, BMKG telah menginformasikan bahwa dampak La Nina akan mulai dirasakan pada bulan November, dengan puncaknya yang akan terjadi pada periode Desember 2021 hingga Maret 2022. Dengan demikian, seluruh wilayah perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh La Nina.

AQSHAL RAIHAN BUDIPUTRA | MAGANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

6 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau perkembangan cuaca di layar pemantau cuaca di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10). TEMPO/Tony Hartawan
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 28 - 29 Maret 2024.


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

6 jam lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Masih Banyak Potensi Hujan dan Hujan Lebat Hari Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca BMKG

7 jam lalu

Delman melintasi banjir di Jalan Raya Gading Kirana, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Masih Banyak Potensi Hujan dan Hujan Lebat Hari Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca BMKG

Sebagian besar wilayah di Indonesia masih berpotensi hujan maupun hujan lebat hari ini, Kamis 28 Maret 2024, menurut peringatan dini cuaca BMKG.


Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

19 jam lalu

Jembatan layang Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta yang akan segera dioperasikan pada H-5 Lebaran 2024. Dok istimewa
Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

1 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

1 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

1 hari lalu

Petugas menyingkirkan material longsor yang menutup jalur rel kereta api di lintas stasiun Karanggandul-Karangsari, Banyumas, Jateng, Senin 4 Desember 2023. Perjalanan kereta api yang melintas di DAOP 5 Purwokerto, dialihkan memutar melalui Bandung atau Semarang imbas jalur kereta tertutup material longsor akibat curah hujan tinggi pada Senin 4 Desember dini hari. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

Kereta yang sedianya melintasi lokasi longsor diminta berhenti menunggu proses pembersihan jalur.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

1 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.