INFO NASIONAL-Pendataan Keluarga 2021 (PK21) yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dibutuhkan untuk mengidentifikasi setiap keluarga Indonesia. Pendataan ini membantu pemerintah mencerna kemudian menganalisa data, termasuk siapa di wilayah itu yang memiliki keluarga resiko stunting di kalangan generasi masa depan.
Hal ini dinyatakan Kepala Badan Kependudukan dan Kependudukan Hasto Wardoyo di Jakarta, Kamis, 4 November 2021. Menurut Hasto, pendataan dilakukan serentak di seluruh Indonesia oleh 632.000 kader pendataan pada 1 April-31 Mei 2021. Pandemi Covid-19 mengakibatkan terulurnya waktu pendataan sampai 6 Juli 2021.
Jumlah data yang berhasil dihimpun sebanyak 68.478.139 keluarga atau sebesar 102 persen dari jumlah yang ditargetkan sebelumnya yaitu 66.628.571 keluarga. Ada pun data dikumpulkan dari tiap keluarga dengan dua cara yaitu 30 persen menyebarkan formulir F/1/PK/21 dengan memanfaatkan balai penyuluhan di kecamatan dan 70 persen dilakukan melalui aplikasi smartphone oleh seluruh kader.
BKKBN sebagai lembaga pemerintah telah melakukan enam kali Pendataan keluarga yaitu tahun 1971, 1985, 1994, 2000, 2015 dan 2021. Hal ini sebagai amanat UU 52 tahun 2009 tentang perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Agus Suprapto mengatakan data juga bermanfaat untuk dimensi sosial termasuk konvergensi antar program kementerian atau pun antar lembaga. Menurutnya kegunaan data ini untuk sinkronisasi kegiatan pemerintah termasuk Sensus Penduduk dan Survei Sosial Ekonomi Nasional.
Deputi bidang ADPIN BKKBN Sukaryo Teguh Santoso mengatakan PK21 juga tak hanya untuk indicator ukur tetap juga kepentingan operasional pergerakan pembangunan. Selain data keluarga, bahkan pada 1 April hingga 31 Juli 2021 telah dilakukan pemeriksaan kondisi fisik balita, dari berat, tinggi badan hingga lingkar kepala.
"Kami juga menyatakan apresiasi yang mendalam pada kader dan kawan di lapangan yang kendati di tengah pandemi Covid-19 yang memerlukan kehati-hatian, telah membuktikan keseriusan dan keberanian melakukan kunjungan datang ke rumah demi mendapatkan informasi yang baik dan lengkap," ujarnya.(*)