TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies Khairul Fahmi menilai ada dua kandidat yang berpeluang menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), jika Andika Perkasa menjadi Panglima TNI. Dua orang itu adalah Panglima Komando Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Dudung Abdurachman dan Kepala Staf Umum TNI Letjen Eko Margiyono.
"Di tubuh TNI AD memang banyak jenderal bintang tiga yang mumpuni, tapi sebagian besar sudah cukup senior dan menjelang pensiun. Oleh karena itu, yang paling berpeluang sebagai kandidat pengganti Jenderal Andika di KSAD, saya kira adalah Pangkostrad Dudung Abdurrachman dan Kasum TNI Eko Margiyono," ujar Fahmi saat dihubungi Tempo pada Kamis, 4 November 2021.
Menurut Fahmi, di atas kertas, nama Dudung memang diunggulkan dan dinilai sebagai jago Istana. "Tapi saya kira Eko Margiyono juga bukan tidak mungkin karena masa aktifnya lebih panjang dan dari segi kapabilitas juga sangat layak," tuturnya.
Selain itu, ia menilai, pergantian KSAD ini juga harus mempertimbangkan proyeksi regenerasi kepemimpinan TNI. Sebab siapa pun yang menjabat nanti, lanjutnya, berpeluang menjadi Panglima TNI setelah Andika.
"Nah, Dudung tidak diuntungkan dari segi usia. Masa aktifnya akan berakhir pada November 2023, sama seperti Yudo Margono. Artinya, akan kecil kemungkinan untuk menguat di bursa Panglima TNI," tuturnya.
Jika mempertimbangkan regenerasi TNI setelah Andika, Fahmi menilai tidak tertutup pula peluang mempromosikan seorang perwira bintang dua dalam waktu dekat untuk kemudian disiapkan sebagai KSAD. "Saya kira ada sejumlah perwira bintang dua dari generasi 90-an yang layak diorbitkan ke bintang tiga atau bahkan bintang empat dalam waktu dekat," tuturnya.