TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) menyita ratusan kotak amal dalam penangkapan tiga terduga teroris di Lampung. Ketiganya adalah petinggi di yayasan amal, Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA).
"Densus 88 juga menyita 791 kotak amal, sejumlah uang dan barang lainnya. Kotak amal yang disita adalah milik LAZ BM ABA)," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad saat dikonfirmasi pada Kamis, 4 November 2021.
Pandra pun meminta masyarakat agar aktif melapor jika melihat ataupun mengetahui tindakan-tindakan yang diduga berpaham radikal. Upaya tersebut, kata dia, merupakan bagian dari langkah pencegahan.
Sebelumnya, Densus 88 meringkus tiga anggota Jamaah Islamiyah (JI) yakni S, DRS, dan S di lokasi berbeda di Lampung. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Ahmad Ramadhan mengatakan, dana digunakan untuk mengirim kader-kader JI ke Syam atau wilayah konflik untuk melakukan agenda jihad global, seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan.
Di sana, para kader mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan militernya ataupun menjalin komunikasi dan berdiplomasi dengan kelompok-kelompok radikal lainnya.
"Tujuan program jihad global membangun hubungan atau silaturahmi, juga afiliasi dengan kelompok radikal di negara konflik," kata Ramadhan pada 3 November 2021.