Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peran Sultan Aji Muhammad Idris dalam Pertempuran Melawan VOC

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Pengunjung sedang melihat hasil karya seni dari barang bekas di Pameran KEJAR (Kenali Sejarah Raihlah Mimpimu) di Terowongan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu 24 November 2019. Pameran ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan dan Hari Pahlawan Nasional selama sepekan mulai 24 November hingga 1 Desember 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengunjung sedang melihat hasil karya seni dari barang bekas di Pameran KEJAR (Kenali Sejarah Raihlah Mimpimu) di Terowongan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu 24 November 2019. Pameran ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan dan Hari Pahlawan Nasional selama sepekan mulai 24 November hingga 1 Desember 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada empat tokoh nasional pada 10 November 2021. Pemberian gelar yang dilakukan bertepatan dengan Hari Pahlawan tersebut menarik banyak pihak karena empat tokoh yang akan diberi gelar belum terlalu dikenal. Salah satu tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional adalah Sultan Aji Muhammad Idris, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-14. 

Sultan Aji Muhammad Idris sebenarnya telah lama diusulkan sebagai kandidat Pahlawan Nasional. Dilansir dari kaltimprov.go.id, pada Agustus 2021, usulan tersebut akhirnya masuk tahap verifikasi Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan (TP2GP) Pusat. Salah satu tahapan dalam proses verifikasi adalah penelitian mengenai peran Sultan Aji Muhammad Idris dalam pertempuran melawan VOC di Wajo, Sulawesi Selatan. 

Dilansir dari kesultanan.kutaikartanegara.com, Sultan Aji Muhammad Idris memang dikenal sebagai sosok yang antikolonialisme. Selain dikenal sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-14, ia juga merupakan menantu Sultan Wajo Lamaddukelleng. Statusnya tersebut dan sikap antikolonialisme telah mendorongnya untuk melakukan pertempuran dengan VOC di Wajo, Sulawesi Selatan. 

Beberapa sumber sebagian besar menyebutkan bahwa Sultan Aji Muhammad Idris pada akhirnya wafat di medan perang ketika melawan kolonialisme. Namun, sebagaimana dilansir dari prokom.kukarkab.go.id, ada tiga versi mengenai wafatnya Sultan Aji Muhammad Idris.

Versi pertama menyebutkan bahwa Sultan Aji Muhammad Idris tidak meninggal di medan perang, tetapi di Wajo karena terluka parah ketika perang. Versi kedua menyebutkan bahwa Sultan Aji Muhammad Idris meninggal karena dijebak ketika sedang berburu hewan. Versi ketiga menyebutkan bahwa Sultan Aji Muhammad Idris meninggal di medan perang ketika menjadi garda depan pertempuran melawan VOC

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun banyak versi mengenai kematian Sultan Aji Muhammad Idris, beberapa sumber menyepakati bahwa ia meninggal pada 1739. Ia meninggal sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-14. Sepeninggalnya, Aji Kado yang kemudian menjadi Sultan ke-15 melakukan aksi perebutan tahta. Setelah menjadi Sultan, ia pun mengganti namanya menjadi Sultan Aji Muhammad Aliyeddin. 

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Profil 4 Tokoh yang Bakal Diberi Gelar Pahlawan Nasional 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ada 107 Titik Panas di Kaltim, BMKG Ingatkan Bahaya Cuaca Kering

4 hari lalu

Petugas Pusdalops Kabupaten Penajam Paser Utara sedang memadamkan api setelah mendapat informasi titik panas dari BMKG Balikpapan pada 2022. (Antara/ HO Pusdalops BPBD PPU)
Ada 107 Titik Panas di Kaltim, BMKG Ingatkan Bahaya Cuaca Kering

BMKG Balikpapan masih mendeteksi 107 titik panas di area Kalimantan Timur hingga 19 April lalu. Jumlahnya menurun namun tetap harus diantisipasi.


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

4 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

8 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

8 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

9 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

10 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

12 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

15 hari lalu

Jamaah An Nadzir menunaikan shalat Idul Fitri 1445 H di Kampung Butta Ejayya, Kabupaten Gowa, Sulwesi Selatan, Selasa, 9 April 2024. Jamaah An Nadzir memutuskan dan menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari ini setelah melihat terjadinya fenomena gerhana matahari total di Benua Amerika Utara. ANTARA/Hasrul Said
Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

Jemaah An-Nadzir meyakini penentuan Idulfitri 1445 Hijriah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

19 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

Ditresnarkoba Polda Sulteng menggagalkan narkotika jenis sabu sebanyak 25 kilogram yang hendak dibawa ke Kab. Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.


Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

20 hari lalu

Meriam Si Jagur di Kota Tua, Rabu, 2 April 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.