TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan ada risiko penurunan efektivitas kinerja pemerintahan Kabinet Indonesia Maju dalam sisa waktu 3 tahun pemerintahan Jokowi - Ma’ruf Amin.
"Kinerja Kabinet Indonesia Maju tentu akan menurun karena persoalan loyalitas menteri dan fokus kerja," ujar Ari Nurcahyo dalam diskusi publik daring bertajuk Setelah 2 Tahun Jokowi-Ma’ruf: Pandemi, Legasi, dan Tahun Politik, Jumat kemarin.
Ia menilai risiko penurunan kinerja itu tidak terlepas dari suhu politik saat ini yang dirasa lebih cepat naik dalam membuka tahun politik menjelang Pemilu 2024. Belum separuh jalan pemerintahan Jokowi - Ma’ruf Amin, Ari Nurcahyo mengamati telah terjadi usung-mengusung capres dan cawapres di ruang publik. Selain itu, ada pula perang hasil survei kandidat calon presiden atau Capres 2024 dari beberapa menteri yang tengah menjabat, deklarasi relawan pendukung, bahkan koalisi partai.
Ari Nurcahyo mengatakan tensi politik yang meningkat dengan melibatkan politik identitas ataupun polarisasi politik dikhawatirkan bakal terjadi lagi pada 3 tahun ke depan atau menjelang Pilpres 2024.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin dapat mengantisipasi kemunculan politik identitas ataupun polarisasi politik itu sedini mungkin. "Politik identitas dan polarisasi politik harus kita waspadai sedini mungkin jangan sampai terulang seperti 2019, apalagi makin parah," kata Ari.
Dalam diskusi itu PARA Syndicate menyampaikan sejumlah tantangan utama dari lima program kerja prioritas Jokowi-Ma’ruf ke depannya. Tantangan itu diantaranya percepatan pembangunan sumber daya manusia yang berhadapan dengan disrupsi teknologi di bidang pendidikan akibat pandemi. Kedua, pengaturan skala prioritas dan penanganan terhadap pembengkakan biaya pembangunan infrastruktur.
Ketiga, penyederhanaan segala bentuk legalisasi di DPR tentang sejumlah rancangan undang-undang. Tantangan keempat bagi pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin ialah peningkatan efisiensi penyederhanaan birokrasi dalam pemerintahan dan yang terakhir adalah penyelesaian krisis serta resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: 2 Tahun Jokowi - Ma'ruf dan Paradoks Janji Politik