TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat sebanyak 68,5 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Angka ini tercatat menurun dibanding hasil sigi pada Maret dan Mei 2021, maupun survei dua tahun lalu pada April 2019.
Pada April 2019, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi sebesar 71,4 persen. Adapun pada Maret dan Mei 2021, tingkat kepuasan terhadap Jokowi masing-masing sebesar 77 persen dan 75,7 persen.
Di sisi lain, tingkat ketidakpuasan terhadap Jokowi meningkat dari 27,5 persen pada April 2019 menjadi 29,5 persen pada September 2021. Angka ini juga naik dibanding Maret 2021 sebesar 22,4 persen dan 23,4 persen.
Menurunnya tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi ini juga terpotret oleh hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 17-21 September 2021. Dalam rilis survei pada Ahad, 26 September lalu itu, tingkat kepuasan terhadap Jokowi tercatat sebesar 58 persen, menurun sejak September 2019 sebesar 72 persen.
Kendati begitu, Direktur Eksekutif SMRC Sirajudin Abbas menilai bahwa tingkat kepuasan terhadap Jokowi relatif stabil. "Approval rating atau tingkat kepuasan publik ini relatif stabil sejak 2019," kata Sirajudin dalam rilis hasil survei, Selasa, 19 Oktober 2021.
Sirajudin menilai kepuasan belakangan ini terjaga karena publik menilai positif kinerja pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19. Sebanyak 64,6 persen warga merasa sangat atau cukup puas dengan kerja pemerintah pusat menangani Covid-19. Sedangkan yang kurang atau tidak puas sebanyak 32 persen, dan 3,4 persen sisanya tak menjawab.
Sirajudin mengatakan, dari responden yang menyatakan kepuasan, 48 persen di antaranya memilih alasan bahwa pemerintah sudah bekerja keras untuk mengendalikan pandemi kendati Covid-19 masih mengancam. Kemudian, 32,3 persen menyatakan Covid-19 cukup terkendali meskipun masih banyak.
Sebanyak 50,7 persen responden juga menyatakan puas dengan kerja pemerintah pusat menangani pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19. Kemudian, 67 persen responden masih percaya Presiden Jokowi mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat Covid-19.
Namun, tren kepuasan atas kinerja pemulihan ekonomi ini pun menurun jika dibandingkan survei Maret lalu sebesar 61,3 persen. "Meskipun penilaian positif masih dominan tapi tingkat kepuasan ini mengalami penyusutan jika dibandingkan dengan hasil survei Maret 2021," kata Sirajudin.
Kerja pemerintah di bidang ekonomi yang paling disorot ialah pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Ada 47 persen responden yang menilai kinerja pemerintah dalam mengurangi pengangguran semakin buruk. Kinerja pemerintah dalam mengurangi orang miskin juga dinilai semakin buruk oleh 37 persen responden.
Survei ini digelar pada 15-21 September 2021 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden yang dipilih secara acak. Response rate sebesar 981 responden atau 80 persen. SMRC menyatakan margin of error surveinya plus minus 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
BUDIARTI UTAMI PUTRI
Baca: 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf, ICW Soroti Janji Palsu Pemberantasan Korupsi