TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat penilaian publik terhadap kondisi politik nasional cenderung memburuk dalam dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Penilaian negatif atas kondisi politik nasional meningkat dari 14,5 persen pada September 2019 menjadi 24,4 persen dalam survei September 2021.
"Kondisi politik dinilai memburuk dalam dua tahun terakhir," kata Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas dalam rilis hasil survei pada Selasa, 19 Oktober 2021.
Dalam survei teranyar ini, Sirojudin membeberkan, sebanyak 24,4 persen responden menilai politik nasional dalam kondisi buruk atau sangat buruk. Sebanyak 37,1 persen responden menilai kondisi politik nasional biasa saja dan 11,7 persen menjawab tidak tahu.
Hanya 26,8 persen responden yang menilai kondisi politik nasional sangat baik atau baik. Angka ini menurun dibanding survei September 2019 sebesar 41 persen.
Berkebalikan dengan politik, kondisi keamanan nasional dinilai positif. Sebanyak 61,3 persen responden menilai keamanan nasional dalam kondisi baik atau sangat baik. Hanya 11,8 persen yang menilai buruk atau sangat buruk, 24,2 persen menilai sedang saja, dan 2,7 persen tak menjawab.
"Trennya kondisi keamanan baik atau sangat baik ini relatif stabil. Ini menandakan dalam dua tahun terakhir ini pemerintah berhasil menjaga kondisi keamanan tetap kondusif," kata Sirojudin.
Survei ini digelar pada 15-21 September 2021 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden yang dipilih secara acak. Response rate sebesar 981 responden atau 80 persen. SMRC menyebut margin of error surveinya plus minus 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.