TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Manokwari, Papua Barat, memburu orang tak dikenal pengibar bendera bintang kejora di ujung tower Base Transceiver Station (BTS) setinggi 42 meter di kampung Ayambori Manokwari Timur, Selasa, 19 Oktober 2021.
Kapolres Manokwari AKBP Dadang Kurniawan Winjaya membenarkan pengibaran tersebut. Ia menegaskan polisi sedang memburu pelaku dan otak dibalik aksi tersebut.
"Benar ada pengibaran bintang kejora di ujung tower BTS di kampung Ayambori. Dugaan sementara dilakukan OTK yang berseberangan ideologi dengan NKRI," ujar Dadang di Manokwari, Selasa, 19 Oktober 2021.
Dadang mengatakan, polisi mengetahui pengibaran tersebut setelah menerima laporan masyarakat yang melapor ke markas Polres Manokwari.
"Masyarakat datang melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Manokwari sekira pukul 10.00 WIT. Kami langsung bergegas bersama anggota Kodim 1801 Manokwari untuk mengamankan lokasi dan berhasil menurunkan bintang kejora sekira pukul 11.15 WIT," ujar Dadang.
Kasat Reskrim Polres Manokwari, Iptu Arifal Utama, mengatakan tim penyidik sedang mengumpulkan bahan keterangan dari sejumlah saksi warga kampung Ayambori.
"Kami masih mengumpulkan bahan keterangan dari saksi-saksi sejumlah warga kampung Ayambori yang bermukim di sekitar lokasi kejadian. Barang bukti satu buah bendera bersama satu tiang kayu pengikat sudah diamankan ke Polres Manokwari," ujar Arifal.
Dia juga menjelaskan, bahwa lokasi tower BTS berada di sisi jalan utama antara Kampung Ayambori dan kawasan perumahan Sarinah Manokwari berjarak kurang lebih 400 meter.
"Dugaan sementara bendera bintang kejora dipasang oleh OTK pada Selasa dini hari, memanfaatkan situasi jalan yang sepi dan gelap tanpa lampu jalan," kata Arifal.
Dia mengatakan bahwa sampai saat ini situasi Manokwari kondusif pascaperistiwa pengibaran itu. Dia juga mengajak masyarakat tetap tenang tidak mudah terprovokasi dengan situasi yang sengaja di lakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
"Kami imbau masyarakat tetap tenang, tidak mudah terprovokasi dengan berbagai hasutan secara langsung maupun melalui media sosial. Polisi sedang bekerja untuk mengungkap aktor dibalik pengibaran ini," ujar Arifal.